Sandiaga Uno Diterima Hangat Di Kantor Sinode Gereja Masehi Injil di Minahasa
Pendeta Evert Tangel mengapresiasi kedatangan calon wakil presiden yang diusung Partai Gerindra, Demokrat, PAN, PKS dan Berkarya ini.
TOKOHKITA. Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno diterima di kantor Sinode Gereja Masehi Injil di Minahasa (GMIM) di Tondano Sulawesi Utara, Senin (5/11/2018). Sandi menyampaikan pesan dari Prabowo Subianto, kalau pasangan nomor urut 02 dipastikan berdiri untuk semua golongan.
“Saya pastikan Prabowo Sandi untuk semua golongan, kami akan melindungi semua warga negara Indonesia dan mensejahterakannya. Fokus kami adalah ekonomi. Sayabdan Pak Prabowo tumbuh dari lingkungan beragam. SD di sekolah kristen dan SMA di sekolah Katolik dan Pak Prabowo saudara kandungnya ada yang katolik, kristen. hanya Pak Pak Prabowo yang islam. Ini bukti keberagaman kami atau kebhinekaan,” papar Sandi.
Saat riba di kantor Sinode GMIM, mantan wakil gubernur DKI itu diterima Pdt. Evert Tangel (Sekretaris BPMS GMIM), Pnt. dr. Pricilia Tangel (Penatua/Ketua Pemuda Sinode GMIM), Pdt. Frangky Kalalo (Sekretaris Departemen Pembinaan Sinode GMIM), Pdt. Welly Pondaag (Sekretaris Departemen Penggembalaan Sinode GMIM).
Pdt. Lucky Tumbelaka (Sekretaris Departemen Pekerja GMIM Sinode GMIM), Pdt. Daud Kaunang, Sekretaris Departemen Pelayanan Khusus Sinode GMIM) dan Pdt. Melki Tamaka,
Sekretaris Departemen Litbang dan Kearsipan Sinode GMIM).
Pendeta Evert Tangel mengapresiasi kedatangan calon wakil presiden yang diusung Partai Gerindra, Demokrat, PAN, PKS dan Berkarya ini.
“Kami sangat bahagia bapak bisa datang dan berkunjung ke kantor Sinode GMIM. Ini memperlihatkan bahwa keberagaman di Indonesia adalah anugerah. Komitmen untuk berdiri di semua golongan juga sangat kami hargai, kami akan mendoakan niat baik Pak Sandi,” jelas Evert.
Menurut Sandi, keberagaman di Indonesia adalah aset untuk bisa membangun lebih baik lagi. “Saya dan Pak Prabowo sepakat Pilpres tidak memecah belah bangsa, tapi mempersatukan kita semua. Indonesia lahir dan tumbuh dari tenun kebangsaan. Kesenjangan yang besar antara si kaya dan miskin akan kami jembatani dengan penciptaan lapangan kerja serta harga - harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau,” terang Sandi.
Editor: Tokohkita