Pemilih Milenial Minta Capres Serius Bersihkan Sistem Energi Indonesia

Gerakan #BersihkanIndonesia merupakan gerakan moral non partisan yang dibentuk September 2018 untuk mendorong munculnya energi bersih sebagai agenda kampanye dan janji politik para Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden jelang Pemilihan Umum di tanggal 17 April 2019 nanti.

TOKOHKITA.Gerakan #BersihkanIndonesia mengadakan showcase bagi pemilih milennial bertajuk Energi Bersih Masa Depan Indonesia “Beralih ke Energi Terbarukan adalah Hak Kaum Milenial” untuk memberikan kesempatan kaum milenial mengambil bagian penting untuk masa depan mereka. 

Showcase yang diadakan di CGV Grand Indonesia dan dihadiri oleh lebih dari 150 pemilih milenial menampilkan pembicara dari kedua kubu pasangan calon yaitu Tsamara Amany sebagai juru bicara Tim Kemenangan Nasional Jokowi-Ma’ruf dan Kirana Larasati sebagai anggota Tim Kemenangan Nasional Jokowi-Ma’ruf serta Faldo Maldini sebagai juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi dan Rizky Emirdhani sebagai Juru Bicara Gerakan Milenial Indonesia. 

“Ide dibalik showcase ini muncul karena melihat debat capres pada Februari lalu mengenai energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan pembahasan mengenai energi bersih sangat minim. Padahal energi bersih itu kunci dari masa depan Indonesia sebagai negara besar dan perekonomian maju,“ ujar Adhityani Putri (Dhitri), selaku Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia Cerah mewakili Gerakan Bersihkan Indonesia. 

Gerakan #BersihkanIndonesia merupakan gerakan moral non partisan yang dibentuk September 2018 untuk mendorong munculnya energi bersih sebagai agenda kampanye dan janji politik para Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden jelang Pemilihan Umum di tanggal 17 April 2019 nanti. Gerakan ini dimotori 35 organisasi masyarakat sipil di bidang energi, lingkungan hidup, anti korupsi dari seluruh pelosok Indonesia. 

Acara ini bertujuan untuk memantik diskusi mengenai langkah-langkah konkrit yang dapat diambil kedua kubu Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang akan berkontestasi dalam pemilihan umum tanggal 17 April 2019 nanti. Para pembicara akan mendengarkan uraian permasalahan seputar isu energi dari para panelis yang terdiri atas tokoh milenial yang terkemuka di bidang energi dan lingkungan hidup. 

Para panelis terdiri atas Tasya Kamila, Founder Yayasan Green Movement Indonesia, Tiza Mafira, Pendiri Gerakan Diet Kantong Plastik Indonesia dan Direktur Climate Policy Initiative, Iqbal Damanik, Peneliti Auriga Nusantara, Ryan Manafe selaku pendiri dan CEO SUN Energy serta Mutia dari gerakan anak muda untuk energi bersih Enter Nusantara. 

Masing-masing panelis akan membahas berbagai aspek dari permasalahan dalam sistem energi Indonesia, termasuk dampak pilihan energi terhadap lifestyle dan kualitas hidup masa depan, dampak pilihan energi terhadap perekonomian dan keuangan negara, korupsi dalam sistem energi, tantangan pengembangan energi bersih serta komitmen untuk mendukung lapangan kerja dan peluang bagi anak muda di era 4.0 dengan menyediakan energi bersih. 

“Pemilih milenial berorientasi masa depan. Mereka menginginkan adanya pembahasan mengenai teknologi dan sumber energi bersih, karena mulai tumbuh kesadaran akan pentingnya energi bersih untuk menjadi bagian dari masa depan Indonesia. Industri energi bersih dapat mendatangkan peluang kerja, inovasi dan wirausaha yang luar biasa ragam dan bentuk. Energi bersih juga kunci dari kehidupan yang diinginkan para milenial dimana da kebebasan gerak dan kebebasan menghirup udara bersih dan kebebasan untuk produk dan konsumsi,“ ujar Dhitri. 

Untuk itu diharapkan bahwa showcase ini dapat mengangkat pentingnya Indonesia untuk segera beralih dari teknologi jaman old yang berbasis energi fosil. Para pemilih milenial ingin melihat calon pemimpin mereka memiliki langkah konkrit dalam mengatasi dampak negatif dari teknologi yang digunakan sekarang terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan hidup serta langkah konkrit dalam menggenjot pengembangan energi terbarukan dan tersedianya peluang kerja, inovasi dan wirausaha bagi puluhan jutaan anak muda Indonesia di masa depan.

Editor: Tokohkita