Diresmikan Jokowi Hari Ini, Berapa Tarif MRT Jakarta?
Selain meresmikan operasional MRT Jakarta, Jokowi bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga akan melaksanakan pencanangan pembangunan MRT Fase II dengan rute Bundaran HI-Kota
TOKOHKITA. Rencananya, Presiden Joko Widodo akan meresmikan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, Minggu (24/3/2019) pagi ini, di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI). Moda transportasi ini akan mulai beroperasi pada Senin (25/3/2019) dan masih dapat dinikmati gratis dengan cara mengisi data di pintu. Baru kemudian MRT Jakarta beroperasi secara komersial pada 1 April 2019.
Selain meresmikan operasional MRT Jakarta, Jokowi bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga akan melaksanakan pencanangan pembangunan MRT Fase II dengan rute Bundaran HI-Kota, menurut agenda yang diterima Tokohkita. Terkait rencana peresmian moda transpostasi massal berkecepatan tinggi pertama di Indonesia ini, manajemen PT MRT Jakarta mengimbau kepada masyarakat agar menaati kententuan.
"Kami menyesalkan atas perilaku yang tidak seharusnya dilakukan di stasiun dan kereta, seperti makan dan minum di stasiun dan kereta, berdiri/menginjak kursi kereta, bergelantungan di kereta yang teridentifikasi dari hasil evaluasi selama dua hari terakhir (22-23 Maret 2019) dimana ketika pendaftaran dapat dilakukan di stasiun dan tanpa batasan kuota," ungkap Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin dalam keterangan resminya yang dikutip Tokohkita.
MRT Jakarta kembali menegaskan bagi masyarakat yang ingin menggunakan fasilitas MRT Jakarta untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku di stasiun dan kereta MRT Jakarta dan memohon dukungan segenap masyarakat untuk turut bersama-sama menjaga fasilitas MRT Jakarta.
Adapun untuk layanan operasi pada hari ini, PT MRT Jakarta menetapkan kuota pengunjung sebanyak 80.000 orang. Keputusan untuk menetapkan pemberlakuan kuota tersebut didasarkan pada pertimbangan unsur keselamatan bagi masyarakat yang menggunakan layanan MRT Jakarta dan pertimbangan atas potensi kerusakan atas fasilitas MRT Jakarta.
Yang terang, Kamaluddin bilang, kehadiran MRT Jakarta tidak hanya akan meningkatkan mobilitas masyarakat, juga diharapkan memberikan manfaat tambahan seperti perbaikan kualitas udara dan mendorong perubahan gaya hidup masyarakat yang beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik.
Tarif MRT
Lantas, berapa tarif yang akan dikenakan kepada penumpang MRT Jakarta ini nantinya? Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan tarif MRT Jakarta baru akan ditentukan pada pekan depan. "Insyaallah hari Senin akan ada rapimgab (rapat pimpinan gabungan) dan pada saat itu ditetapkan," ujarnya mengacu kepada Rapimgab yang akan digelar di Gedung DPRD DKI Jakarta, seperti dikutip detikcom.
"Angkanya itu nanti menjadi tabel harga. Dari Stasiun Lebak Bulus kemudian sampai Stasiun Blok M itu berapa. Dari stasiun misalnya Senayan sampai Bunderan HI berapa. Harganya nanti antarstasiun," kata Anies. "Perhitungannya kalau dirata-rata total itu Rp 10.000 (dari Stasiun Lebak Bulus ke Bundaran HI), tapi kalau per kilometer rata-rata Rp 1.000," lanjutnya.
Direktur Keuangan PT MRT Jakarta Tuhiyat sendiri mengatakan ada dua mekanisme tarif. Pertama, tarif yang dikenakan ke penumpang. Untuk menentukan besarannya, PT MRT Jakarta telah bekerja sama dengan konsultan independen melakukan kajian kemampuan bayar penduduk Jakarta. Hasilnya adalah Rp 8.500 hingga Rp 10.000 per kilometer. "Hasilnya (besaran tarif) itu akan dibawa ke Rapimgab pada hari Senin," ujarnya.
Mekanisme kedua adalah tarif yang akan dihitung secara keekonomian oleh PT MRT Jakarta, besaran nominal sebesar Rp 31.659. Menurut Tuhiyat, selisih nilai itu yang akan disubsidi. Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang ikut mengusulkan besaran tarif MRT Jakarta.
"Tarif MRT diharapkan di kisaran antara Rp 10.000 sampai dengan Rp 15.000 per sekali jalan atau disesuaikan dengan stasiun yang dituju," tulisnya. Ia berharap dengan adanya MRT ini produktivitas karyawan semakin meningkat karena akan dapat sampai di tempat kerja tepat waktu.
Editor: Tokohkita