Luncurkan Aplikasi Baru, GandengTangan Permudah Pembiayaan UKM
Hingga saat ini, GandengTangan telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 8 miliar rupiah yang terkumpul dari 13.000 pendana.
TOKOHKITA. Gandeng Tangan meluncurkan aplikasi terbaru yang dapat memudahkan akses para pendana dalam menggunakan layanan dari salah satu pionir crowdlending ini. Melalui aplikasi tersebut, pendana dapat lebih mudah melakukan top up, mendanai usaha mikro, penarikan dana, serta akan mendapatkan transparansi transaksi dari hasil pendanaan kepada proyek usaha mikro.
Hingga saat ini, GandengTangan telah menyalurkan pendanaan lebih dari 8 milyar rupiah yang terkumpul dari 13.000 pendana. Pendanaan yang berhasil terkumpul kemudian disalurkan untuk 1.859 usaha mikro di berbagai wilayah di Indonesia. Per tahun ini, GandengTangan menargetkan untuk memperluas jangkauan ke luar pulau Jawa supaya penyebaran dampak bagi usaha mikro bisa disalurkan secara merata ke seluruh wilayah Indonesia.
“Pengguna GandengTangan paling banyak mengakses layanan kami melalui telepon genggam. Setelah 4 tahun mengandalkan website serta mendengar banyak masukan dari pengguna GandengTangan, kami membuat aplikasi Android untuk memfasilitasi keinginan para pengguna. Kami ingin menawarkan kemudahan dalam berinvestasi sekaligus menciptakan dampak sosial bagi para pelaku usaha mikro”, menurut Jezzie Setiawan, CEO GandengTangan dalam keterangan resminya, Kamis (4/4/2019).
Jezzie mengatakan bahwa pengembangan aplikasi GandengTangan akan terus dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi para pengguna. Ke depannya, pembuatan aplikasi GandengTangan akan ditujukan untuk mitra lapangan GandengTangan yakni GT-Trust dan untuk para peminjam yang berasal dari usaha mikro.
“Aplikasi GandengTangan sangat user-friendly, mudah digunakan, dan bisa terintegrasi dengan layanan bank yang saya gunakan. Sejauh ini saya belum menemukan masalah.” kata Gita Widya, salah satu pendana yang telah menggunakan aplikasi GandengTangan.
GandengTangan merupakan salah satu startup lulusan GK-Plug and Play Indonesia Batch 2 yang menyediakan layanan P2P lending yang menghubungkan pemilik usaha mikro dengan investor yang ditujukan untuk mengembangkan usaha. GandengTangan bergabung program akselerator startup GK-Plug and Play Indonesia pada tahun 2017.
Melalui program akselerator ini, GandengTangan telah dibantu dalam segi business mentoring, koneksi ke korporasi, koneksi ke venture capital, dan banyak bantuan lainnya. Hingga saat ini, GK-Plug and Play Indonesia sudah mengakselerasi lebih dari 40 startup dan sedang membuka program akselerasi pada batch ke-5. “Seperti GandengTangan, startup yang bergabung di program akselerasi ini akan kami bantu untuk kembangkan dari sisi bisnis, koneksi ke korporasi, investor sampai kita bantu untuk sediakan investasi awal,” tambah Maria Sutanto, Marketing dan Community Manager GK-Plug and Play Indonesia.
Untuk para startup yang tertarik untuk bergabung ke program, dapat mengisi formulir di http://bit.ly/applypnp5 sebelum 7 Juni 2019.
Tentang GandengTangan
GandengTangan adalah situs dan aplikasi berbasis internet yang mempertemukan pengusaha mikro dengan pemberi pinjaman. Mereka menampilkan beberapa usaha mikro yang membutuhkan pinjaman modal usaha, lengkap dengan nilai pinjamannya. Para calon pemberi pinjaman “berpatungan” memilih usaha mana yang hendak dibantu, mulai dari Rp50,000. Per 1 Februari 2019, GandengTangan telah resmi terdaftar dan diawasi oleh OJK. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan mengenai investasi, OJK mengimbau masyarakat untuk menggunakan jasa penyelenggara fintek yang sudah terdaftar dan diawasi dari OJK.
Tentang GK-Plug and Play Indonesia
GK-Plug and Play Indonesia merupakan startup akselerator teknologi yang berasal dari Silicon Valley. GK-Plug and Play Indonesia berkomitmen untuk mendukung startup melalui sejumlah program dan bantuan, berupa pendanaan awal, dukungan logistic, mentorship, kantor gratis hingga kerjasama dengan perusahaan besar di Indonesia. Saat ini, Plug and Play bekerja sama dengan enam perusahaan besar di Indonesia, seperti Astra International, BNI, BTN, Sinarmas, Sequis Life dan Great Giant Food.
Editor: Tokohkita