Tokohkita News Media Monitoring 2 Juli 2019
Dana Reboisasi, BLU Kehutanan Minta Suntikan Rp2,5 Triliun. Pemanfaatan Energi Bersih, Jaringan Gas Menjalar ke Perumahan.
REGULASI DAN KEBIJAKAN
Dana Reboisasi, BLU Kehutanan Minta Suntikan Rp2,5 Triliun. Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan, Kementerian LHK akan mengajukan usulan penempatan dana baru kepada Kementerian Keuangan sebesar Rp2,5 triliun. Dana baru tersebut akan digunakan untuk memenuhi pemberian dana bergulir sebagai modal bagi pelaku industri kehuatanan ataupun masyarakat yang memanfaatkan hasil hutan, di antaranya untuk penerapan sistem agroforestry, tunda tebang tanaman kehutanan, pembuatan tanaman kehutanan, pembiayaan tanaman kehutanan. Dan pengembangan komoditas nonkehutanan. (Bisnis Indonesia, 27)
ENERGI DAN PERTAMBANGAN
Pemanfaatan Energi Bersih, Jaringan Gas Menjalar ke Perumahan. Sebagai langkah awal kerja sama antara PT PGN dan Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia dalam pemanfaatan gas bumi untuk sektor perumahan, REI akan melaksanakan sosialisasi kepada para pengembang yang menjadi anggotanya. Setelah nota kesepahaman kedua belah pihak ditandatangani pada pekan lalu, asosiasi perumahan terbesar di Indonesia itu akan mewujudkan kerja sama tersebut dengan melakukan sosialisasi dengan anggotanya. Nantinya, secara tarif dan harga gas bisa lebih murah dan akan menguntungkan konsumen yang tinggal di property yang terpasang jaringan gas bumi PT PGN. (Bisnis Indonesia, 23)
Kapasitas Pembangkit Bertambah 2.500 MW. Hingga Mei tahun ini, kapasitas terpasang pembangkit dalam megaproyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW) memang masih mini atau 10?ri total proyek. Namun PT Perushaan Listrik Negara (PLN) memastikan pada semester kedua tahun ini akan ada sejumlah pembangkit jumbo yang mulai beroperasi. Pembangkit berkapasitas besar itu adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cilacap Extention kedua berkapasitas 1.000 MW serta PLTU Lontar Extention 300 MW dan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) yang berkapasitas 300 MW. (Kontan, 14)
162 Titik Nikmati BBM Satu Harga. BPH Migas menyatakan 162 titik daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) telah menikmati program BBM Satu Harga. Adapun target pada tahun ini mencapai 170 titik yang menikmati BBM Satu Harga. Dengan program ini, maka harga solar bersubsidi dan premium di wilayah ini sama dengan di Pulau Jawa, yakni berturut-turut Rp 5.150 per liter dan Rp 6.450 per liter. (Investor Daily, 9)
Juli, Pemerintah Lelang Empat Blok Panas Bumi. Kementerian ESDM berencana melelang empat wilayah kerja panas bumi (WKP) pada Juli ini. Total potensi listrik panas bumi dari keempat blok ini sebesar 395 MW. Empat blok yang ditawarkan yaitu WKP Telaga Ranu dengan cadangan 85 MW di Maluku Utara, Sembalun 100 MW di NTB, Gunung Wilis 50 MW di Jawa Timur dan Gunung Galunggung 160 MW di Jawa Barat. (Investor Daily, 9)
EKONOMI
Pasar Utama Diperhatikan. Minyak sawit dan turunannya jadi salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia. Ada kecenderungan ekspor ke negara-negara pasar utama turun. Kondisi ini diatasi neraca perdagangan dengan mitra dagang tak berpengaruh. Total volume ekspor produk minyak sawit dan turunannya dari Indonesia menunjukkan tren naik. Akan tetapi, volume ekspor ke negara- negara pasar utama cenderung turun. (Kompas, 14)
Negosiasi Tarif RI-India, CPO Rebound di Tengah Ketidakpastian. Harga minyak sawit atau CPO berhasil rebound di tengah negosiasi Indonesia, salah satunya produsen CPO utama di dunia, dengan India yang masih belum membuahkan hasil terkait dengan permintaan penurunan tarif impor minyak sawit RI ke India. Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin, hingga pukul 16.11 WIB, harga CPO untuk kontrak September 2019 di bursa Malaysia bergerak menguat tipis 0,62% menjadi 1.963 ringgit per ton. Sepanjang paruh pertama 2019, harga CPO telah terkoreksi 10,62%. (Bisnis Indonesia, 6)
Harga CPO Membaik. Hubungan dagang Amerika Serikat (AS) – China yang mulai membaik membuat pelaku pasar yakin permintaan CPO akan meningkat ke depan. Pada perdagangan senin (1/7) per pukul 10:30 WIB, harga CPO kontrak pengiriman September menguat 1,23% ke level RM 1.975 per ton, atau setara dengan US$ 477,9per ton. (Kontan, 7)
Penguatan Harga Minyak, OPEC+ Siap Lanjutkan Pemangkasan Pasokan. Produsen minyak dari aliansi OPEC+ memberikan sinyal untuk melanjutkan pemangkasan pasokan hingga kuartal pertama 2020 pada pertemuan OPEC yang masih berlangsung di Vienna, Australia hingga 2 Juli. Rencana pemangkasan pasokan tersebut dilakukan seiring dengan melonjaknya produksi minyak serpih AS dan permintaan global yang melemah. Disisi lain, Berdasarkan data Bloomberg, Senin harga minyak jenis West Texas Intermediete bergerak menguat 2,91% menjadi US$60,17 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent menguat 2,9% atau 1,88 poin menjadi US$66,62 barel per hari. (Bisnis Indonesia, 6)
KORPORASI
PLN Mencampur Olahan Sampah untuk Pembangkit. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sedang mengembangkan olahan sampah sebagai campuran bahan bakar energi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara. Nantinya, sampah tersebut terlebih dulu disemai menjadi pellet, kemudian dicampurkan ke dalam batubara low rank. Berdasarkan catatan PLN, sebanyak 1,5 ton pelet yang berasal dari sampah tersebut bisa menghasilkan daya listrik mencapai 40 kilovolt (kV). (Kontan, 14)
Kehadiran Tol Listrik Sumatra Bisa Menurunkan BPP Listrik. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah merampungkan proyek infrastruktur kelistrikan alias tol listrik tahap pertama di wilayah Sumatra. Proyek ini berupa pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tingii (SUTET) berkapasitas 275 kiloVolt (kV). Manajemen PLN menilai kehadiran jaringan tol listrik bisa menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik di wilayah Sumatra. (Kontan, 14) (Investor Daily, 9)
IMAS Masuk Bisnis Jasa Tambang. Manajemen PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) tancap gas. Selain menekuni bisnis otomotif, indomobil mulai merambah dunia pertambangan. Melalui anak usahanya PT Wahana Inti Selaras (Wisel), IMAS mengambil alih 97,5% saham PT Prima Sarana Gemilang (PSG), yang merupakan kontraktor batubara. (Kontan, 15)
AGRIKULTUR
RI palm oil exports to India losing out to Malaysia. Indonesian Oil Palm Association (GAPKI) chairman Joko Supriyono said Indonesia needed to protect its market in India as it imported 20 percent of Indonesia’s palm oil. Indonesia is losing out to Malaysia because Malaysia enjoys lower tariffs. The crux of the problem is the punitive tariffs imposed by India which has gradually increased tariffs on Indonesia’ crude palm oil from 2.5 percent in 2013 to 44 percent and refined palm oil from 7.5 percent in 2013 to 54 percent. (The Jakarta Post, 13)
KARHUTLA
BPPT Gunakan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Atasi Karhutla di Riau. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggunakan teknologi modifikasi cuaca atau yang lebih dikenal sebagai Hujan Buatan, guna mengatasi kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau. Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT mengatakan, bahwa teknologi ini dilakukan di Riau. Selain itu, menurut dia, Pemerintah DKI Jakarta menyampaikan permintaan untuk memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca guna mengatasi polusi udara. (antaranews.com, https://bit.ly/2FL3ORu)
NUSANTARA
PR Jakarta Menumpuk. Isu tranposrtasi dan lingkungan masih menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi Pempov DKI Jakarta. Dari sisi lingkungan, hingga saat ini penataan sungai tidak berjalan, revitalisasi waduk dan sungai tidak ada kemajuan, serta penambahan RTH yang sangat sedikit hanya 50 ha dari target minimal tahunan 325 ha. Ditambah pula dengan kualitas udara di Jakarta semakin memburuk karena masih dominannya penggunaan kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum. (Media Indonesia, 9)
Transportasi Darat, Polusi Udara Kepung DKI Jakarta. Hingga hari ini polusi udara tetap menjadi masalah yang terus menghantui masyarakat Jakarta. Data Dinas LH DKI Jakarta menyebutkan bahwa transportasi darat merupakan penyumbang terbesar dari pencemaran udara di Jakarta. Tidak tanggung-tanggung sumbangsi kendaraan bermotor mencapai 75%. Disisi lain, jumlah kendaraan bermotor pun terus bertambah dari tahun ke tahun. Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub DKI Jakarta Masdes Arouffy mengatakan, hingga saat ini masih belum ada regulasi dari pemerintah pusat yang mengatur jumlah produksi kendaraan. (Bisnis Indonesia, 8)
Plastic trash goal doesn’t address ‘excessive’ production. Yukihiro Misawa, plastic policy manager at World Wide Fund for Nature (WWF) Japan said it’s a good direction but they’re too focused on waste management while the most important thing is to reduce the excessive amount of production on the global level. While steps to improve recycling and waste management and change consumer behavior are important, authorities are avoiding taking steps to restricted plastic waste and plastic production. (The Jakarta Post, 12)
Tumpukan Sampah Impor di Karawang. Warga memilah sampah plastik di tumpukan sampah impor di Desa Tamansari, Karawang, Jawa Barat, Senin (1/7/2019). Berdasarkan data dari Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Ecoton, sebanyak 10.800 ton kebutuhan “pulp impor” tipe” mix paper” per tahun dari sebuah perusahaan pabrik kertas di wilayah itu menghasilkan 11,11 persen sampah plastik per bulan, sementara itu hanya 30-60 persen sampah plastik yang dapat didaur ulang dan sisanya dibakar serta berceceran di permukiman warga. (antaranews.com, https://bit.ly/2FL5R88)
Inilah Data dan Sumber Sampah Terbaru di Bali. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa tiap hari Bali menghasilkan sampah mencapai 4.281 ton atau 1,5 juta ton tiap tahun. Dari jumlah tersebut, lebih banyak sampah yang tidak dikelola (52%) daripada yang dikelola (48%). Pemerintah Provinsi Bali menjadikan masalah sampah plastik sebagai musuh bersama dan menunjukkan komitmennya melalui Pergub untuk mengurangi timbunan sampah plastik sekali pakai. Bali Partnership menjadikan kolaborasi antar-pihak seperti akademisi, lembaga penelitian, pemerintah dan swasta sebagai metode pengurangan sampah. Pemerintah Norwegia pun mendanai hingga sekitar Rp 7 miliar untuk program ini. (mongabay.co.id, https://bit.ly/304Bxx4)
Pengolahan Sampah Hemat Anggaran. Pengolahan sampah dengan menggunakan intermediate treatment facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara, akan mengefisiensi dan menghemat APBD DKI Jakarta sebesar Rp 115.526 per ton. Pembangunan ITF tersebut diperkirakan akan rampung dalam tiga tahun. Mampu mengolah sebanyak 2.200 ton sampah per hari, tumpukan sampah itu akan dikonversi menjadi 35 megawatt energi listrik. (Media Indonesia, 17)
Masyarakat Desak Hutan Adat Aceh Disahkan. Masyarakat adat di Aceh mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar segera mengesahkan usulan hutan adat seluas 145.250 hektar. Ada 13 lokasi di empat kabupaten yang diusulkan, meliputi Pidie, Aceh Besar, dan Aceh Jaya. Pengesahan itu penting agar masyarakat punya kekuatan hukum dalam mengelola hutan. (Kompas, 15)
Forum Diskusi Mongabay: Menanti Implementasi Perhutanan Sosial di Kotawaringin Barat. Warga di Lamandau, Kotawaringin Barat membentuk kelompok-kelompok tani untuk mendapatkan hak kelola hutan melalui perhutanan sosial dengan skema hutan kemasyarakatan (HKm). Sayangnya usulan ini sejak 2012 tidak mendapatkan kejelasan. AMAN Kalteng menekankan jangan sampai skema perhutanan sosial dimanfaatkan perorangan atau kelompok yang kuat. Di Kotawaringin Barat, juga belum ada peraturan daerah tentang pengakuan masyarakat adat hingga menjadi kendala utama mereka memperoleh pengakuan hutan dan wilayah adat. (mongabay.co.id, https://bit.ly/2Xrox7X)
Kawasan Hutan Dikeruk. Polisi selidiki aktivitas tambang galian C di Morosi, Kebupaten Konawe. Perusahaan salahkan kontraktor. Kepolisian terus menyelidiki aktivitas penambangan ilegal di hutan wilayah Morosi. Puluhan hektar kawasan hutan produksi ditambang untuk tanah urukan selama beberapa tahun terakhir. (Kompas, 11)
Rimbang Baling Ditebangi Lagi. Operasi pembalakan liar mendapat perlawanan massa yang hendak merebut sitaan kayu. Rencana operasi penertiban di Sungai Subayang, Kampar Kiri Hulu, Riau, bocor. Pembalakan liar di Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling, Kabupaten Kampar, Riau, berulang. Aktivitas ilegal itu diduga melibatkan ratusan warga yang bermukim di dalam kawasan hutan sebelum ditetapkan sebagai suaka margasatwa. (Kompas, 15)
Pengiat Lingkungan: Perubahan Fungsi Hutan Bakal Menambah Kerusakan Bengkulu. Gubernur Bengkulu telah mengirimkan surat ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berisi usulan perubahan peruntukan fungsi kawasan hutan seluas 53.037,68 hektare. Surat tersebut dalam rangka review Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bengkulu. Direktur Genesis Bengkulu mengatakan, hasil analisis menunjukkan sekitar 80 persen dari usulan pelepasan itu lahannya telah digunakan perusahaan tambang dan perkebunan sawit. Pelepasan hutan skala besar akan meningkatkan bencana ekologis seperti banjir, longsor dan krisis air. (mongabay.co.id, https://bit.ly/2Xj8fO9)
Akademisi: Cegah Kekeringan Lewat Penanaman Pohon. Menanam dan menjaga pohon menjadi salah satu upaya kecil yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah kekeringan di musim kemarau, kata Dekan Fakultas Kehutanan IPB. Karena menurutnya, tanaman bisa memperbaiki iklim mikro melalui proses fotosintesis yang menghasilkan oksin dan air. (antaranews.com, https://bit.ly/2XHoLqt)
Pantai di Bangka Rusak akibat Aktivitas Tambang Laut. Wisatawan lokal mengeluh karena kondisi air di sejumlah objek wisata pantai di Pulau Bangka yang tidak jernih. Hal itu disebabkan hampir di seluruh perairan sudah terkontaminasi aktivitas penambangan pasir timah baik dari tambang legal maupun illegal. (Media Indonesia, 18)
Kelompok Warga Secara Swadaya Menjaga Penyu di Pesisir Tulungagung. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sanggarria secara swadaya menjaga populasi penyu dari ancaman perburuan liar di Pantai Jung Pakis, Tulungagung, Jawa Timur, antara lain dengan mencari dan menaruh telur-telur penyu di tempat yang aman dari pemburu. Pokdarwis Sanggarria berupaya melakukan upaya konservasi semampu mereka, antara lain dengan mencari dan mengamankan telur-telur penyu dari pemburu. (antaranews.com, https://bit.ly/305VW4J)
BBKSDA Jawa Barat Terima Buaya, Kukang dan Kucing Hutan dari Warga. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat menerima satu kukang Jawa, kucing hutan dan satu buaya muara dari warga. Petugas Polisi Kehutanan Resor Cirebon mengatakan, kukang Jawa, kucing hutan dan buaya muara termasuk satwa liar dilindungi menurut undang-undang. (antaranews.com, https://bit.ly/2KTGJjN)
Kemenhub Uji Tipe Bus Listrik. Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mulai menguji tipe bus listrik dalam rangka mengurangi polusi udara perkotaan yang saat ini dalam kondisi cukup parah. (Investor Daily, 6)
WORLD
Pemangkasan Produksi akan Diperpanjang, Harga Minyak Naik. Harga minyak melonjak pada Senin (1/7), karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) mengarah pada perpanjangan batas produksi minyak harian, yang telah membantu kenaikan tajam harga minyak mentah tahun ini. (Investor Daily, 3)
PERUBAHAN IKLIM
Komitmen Negara Belum Terlihat. Sudah saatnya negara- negara di dunia bertindak nyata dalam mengurangi jejak karbon dan mengantisipasi dampak perubahan iklim. Semakin lama menunda bertindak, dampak perubahan iklim kian kompleks. Sejumlah negara telah berusaha keras mengurangi emisi karbon dengan berbagai program, seperti mendirikan pembangkit listrik tenaga surya atau angin yang lebih berkelanjutan dibandingkan bahan bakar fosil. (Kompas, 8)
How to protect corals facing climate change: Conserving a wide range of coral habitats is the best strategy. The best way to protect corals threatened by climate change is to conserve a wide range of their habitats, according to a study in Nature Climate Change. The finding likely applies to conservation efforts for many other species in the ocean and on land, including trees and birds. Predictions about the future of corals are generally grim, the study notes, but there is growing recognition that they can adapt rapidly to a changing climate. (sciencedaily.com, http://bit.ly/2XnO8yj)
Two-degree climate goal attainable without early infrastructure retirement. But achieving 1.5-degree climate-stabilizing goal requires power plants and other energy infrastructure to be retired early. In this new paper, published in Nature with lead author Dan Tong of UCI, the team calculates that if used at the current rate until they age out of functionality, existing power plants and other fossil-fuel-burning equipment will release about 658 gigatons of carbon into the atmosphere -- more than half of it by the electricity sector. (sciencedaily.com, http://bit.ly/2XHgTFw)
2020, Suhu Daratan Indonesia bakal Lebih Panas. Tahun depan hingga 2030 rata-rata wilayah daratan Indonesia diperkirakan akan lebih panas 0,2 derajat hingga 0,3 derajat Celsius. Wilayah yang diperkirakan akan mengalami kenaikan suhu tertinggi di Indonesia, antara lain Sumatera Selatan, bagian tengah Papua, dan sebagian Papua Barat. Perlu adaptasi dan mitigasi iklim yaitu dengan mengurangi hal yang meningkatkan emisi gas rumah kaca ke atmosfer dan membekali diri dengan pengetahuan tentang dampak perubahan iklim. (Media Indonesia, 16)
Editor: Tokohkita