Ruth Rowan, Kepala Pemasaran Global di NTT
Pengalaman Menonton Olahraga dengan Teknologi AI
Penelitian NTT menunjukkan bahwa lebih dari separuh masyarakat yang berusia 18-34 tahun percaya AI dapat menciptakan sesuatu yang lebih baik, akan tetapi hanya seperempat dari mereka yang tahu bagaimana AI sebenarnya dapat juga diterapkan dalam olahraga
TOKOHKITA.Seiring meningkatnya persaingan yang melibatkan para penggemar dari berbagai acara olahraga global, maka teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning) menawarkan cara-cara baru untuk memberikan pengalaman yang lebih canggih dan terhubung.
Penelitian terbaru dari NTT, yang merupakan salah satu perusahaan teknologi dan layanan terkelola terdepan di dunia, memperhatikan bahwa organisasi olahraga masih perlu lebih banyak lagi yang harus dilakukan untuk menciptakan pengalaman yang dituntut oleh para penggemar digital. Hanya 37% orang di Jerman yang mengatakan bahwa pengalaman mereka saat ini dalam menikmati acara olahraga menjadi lebih menyenangkan.
Tentunya dengan kekurangan ini diperlukan pemaparan mengenai infrastruktur teknologi yang tepat serta solusi untuk memberikan pengalaman yang canggih dan menyenangkan yang diharapkan oleh para penggemar olahraga. Teknologi AI dan pembelajaran mesin (machine learning) akan menjadi jawabannya. Penelitian menunjukkan teknologi AI dan pembelajaran mesin merupakan cara yang sangat efektif untuk dapat menciptakan pengalaman yang lebih menarik dan kaya akan data.
Dari penelitian ini ditemukan 44% orang di Australia) dari orang yang berusia 18-34 tahun percaya bahwa AI mampu memprediksi hasil dari suatu acara olahraga dengan sukses. Kemudian, 82% orang di Amerika Serikat) orang berusia 18-34 tahun mengatakan prediksi yang akurat membuat acara olahraga lebih menarik. Namun, hanya 12% di Australia dan 24% di Amerika Serikat di semua kelompok umur yang menyadari bahwa AI dan pembelajaran mesin jika digunakan dengan benar dalam acara olahraga, akan memperlihatkan peluang yang besar untuk menciptakan keterlibatan yang lebih besar.
Ruth Rowan, Kepala Pemasaran Global di NTT mengatakan, ada keinginan yang besar dan nyata dalam industri olahraga untuk para penggemar dapat memiliki pengalaman menonton yang lebih futuristik. Dan, setiap organisasi apa pun dan dimana pun yang ingin berkembang, diperlukan transformasi bagi penyedia olahraga agar tetap relevan dan kompetitif dalam dunia digital yang cepat ini.
“Baik itu melalui analisis langsung dan peningkatan data, pengalaman berbasis AI, atau stadion yang terhubung jelas membawa infrastruktur ITK, cloud, dan layanan seluler memiliki peranan yang penting ketika industri olahraga dituntut memenuhi tingginya permintaan dari pendukung yang cerdas secara digital, " katanya.
Pengalaman baru
Tour de France tahun ini adalah tahun penyelenggaraan yang kaya akan inovasi. Para penggemar saat ini dapat menikmati AI #NTTPredictor baru dan fitur pembelajaran mesin, yang merevolusi pengalaman menonton Le Tour: "Le Buzz" - model ini merupakan pembelajaran mesin baru yang diuji coba untuk pertama kalinya di Tour de France 2019. Model ini menganalisis gerakan dalam peloton untuk memprediksi setiap momen yang potensial seperti peningkatan kemungkinan kecelakaan terjadi, perpecahan di peloton, atau perubahan dalam dinamika balapan.
Stage Favorit – dapat memprediksi jalannya stage yang dapat diperbaharui secara langsung di seluruh tahapan balapan berdasarkan pada peristiwa yang terjadi. Prediktor "Catch the Break" - #NTTPredictor telah ditingkatkan untuk memperhitungkan berbagai strategi balapan yang dimainkan di titik-titik berbeda dalam satu stage, melalui machine learning tersendiri untuk setiap 10km dari perlombaan.
Wawasan dan prediksi data secara langsung dari #NTTPredictor akan ditampilkan sepanjang lomba di @letourdata di twitter.
Lebih terhubung
Menggali setiap kebiasaan penggemar dalam menonton dan preferensi penggemar olahraga dari seluruh dunia, penelitian NTT juga menggambarkan hal yang menarik tentang pengalaman olahraga secara digital dan langsung di masa depan. Inti dari hal ini adalah kebiasaan penggemar yang bergeser ke jaman milenial. Beberapa 57?ri usia 18 hingga 34 tahun di Singapura mengatakan mereka akan meningkatkan penggunaan "layar kedua" selama acara olahraga berlangsung selama tiga tahun ke depan.
Dan, dengan 49% kaum milenial Singapura memilih untuk melacak pembaruan langsung dari acara olahraga melalui layar kedua mereka (ponsel atau tablet) - dengan frekuensi seminggu sekali atau lebih - permintaan untuk pengalaman digital dan terhubung jelas meningkat. Alasan utama dalam menggunakan layar kedua selama acara olahraga adalah untuk dapat mengakses data dan statistik sebanyak 45% di Singapura, dengan 65% orang yang menginginkan lebih banyak peningkatan pengalaman digital mereka secara statistik.
Sementara itu, 66% di Inggris usia 18 hingga 34 tahun mengatakan lebih banyak pengalaman di stadion - seperti peningkatan konektivitas dan fasilitas yang ditingkatkan dengan teknologi - akan mendorong mereka untuk menghadiri acara olahraga secara langsung. Hal ini menunjukkan bahwa ada pasar yang menguntungkan bagi organisasi yang mau berinvestasi dengan acara yang terhubung secara langsung di stadion. Dan keinginan di kalangan milenial untuk terus terhubung jelas diterjemahkan ke dalam area olahraga langsung, dengan 71% di Inggris mengatakan konektivitas yang buruk di tempat olahraga mengurangi kenikmatan mereka dari sebuah acara.
Editor: Tokohkita