Dekat dengan Lokasi Kampus, Apartemen Mahasiswa Jadi Incaran
Kedatangan ribuan calon mahasiswa setiap tahunnya, tentu memberikan multiplier effect yang langsung maupun tidak langsung terhadap roda perekonomian terhadap kota-kota tersebut. Yang paling terasa adalah melonjaknya permintaan hunian bagi mahasiswa.
TOKOHKITA. Bulan Juni dan Juli setiap tahun, akan menjadi saat-saat tersibuk khususnya di dunia pendidikan tinggi, karena pada periode ini adalah masa-masa penerimaan mahasiswa baru. Beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya, masih menjadi incaran calon mahasiswa dari luar daerah.
Keberadaan perguruan tinggi negeri ternama serta perguruan tinggi swasta di kota-kota tersebut, menjadikan lulusan SMA dari luar daerah berebut untuk menimba ilmu di kampus-kampus yang ada. Yogyakarta misalnya, keberadaan UGM dan beberapa kampus swasta, sejak beberapa dekade sudah menjadi incaran calon mahasiswa. PT Negeri dikota lain pun telah menjadi incaran para lulusan SMA. Universitas Pajajaran dan ITB di Bandung, ITS dan Unair di Surabaya, serta Universitas Indonesia di Depok, merupakan beberapa perguruan tinggi yang selama ini dipilih para calon mahasiswa.
Kedatangan ribuan calon mahasiswa setiap tahunnya, tentu memberikan multiplier effect yang langsung maupun tidak langsung terhadap roda perekonomian terhadap kota-kota tersebut. Yang paling terasa adalah melonjaknya permintaan hunian bagi mahasiswa.
Trend anak muda milenial serta tingkat ekonomi yang meningkat, menjadikan para mahasiswa mengalami peningkatan grade hunian. Beberapa tahun lalu, mahasiswa lekat dengan hunian rumah kost. Namun, kini muncul fenomena baru dimana mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah keatas, lebih suka tinggal di apartemen. Aspek kepraktisan, fasilitas, serta keamanan hunian, telah menjadi faktor utama bagi para mahasiswa serta orang tuanya dalam memilih tempat tinggal selama menempuh pendidikan.
Perubahan tren hunian mahasiswa ini telah terbaca dan terantisipasi oleh para pengembang, dengan menghadirkan Apartemen Mahasiswa yang dibangun berdekatan dengan kampus. Kawasan Depok misalnya, tepat berada disisi Universitas Indonesia, telah berdiri 3 tower Apartemen Grand Taman Melati Margonda II yang dikembangkan oleh PT Adhi Persada Properti.
Pulung Prahasto, Direktur Teknik dan Pengembangan Usaha PT Adhi Persada Properti mengatakan, mahasiswa adalah potensial market yang besar, dan tidak akan habis. Hal ini dikarenakan, pendidikan akan terus berkembang, dan mahasiswa membutuhkan tempat tinggal. "Kondisi inilah yang pada awalnya melatarbelakangi APP, saat pertama kali mengembangkan Apartemen Mahasiswa. Dengan mengusung konsep Apartemen Terbaik di Kampus Terbaik, APP telah mengembangkan beberapa apartemen mahasiswa di beberapa kota yang ada perguruan tinggi negeri,” katanya dalam keterangan resminya, Senin (15/7/2019).
Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) ini selama ini memang dikenal sebagai pengembang yang menggarap segmen apartemen Mahasiswa. Beberapa project yang sudah siap huni antara lain Grand Taman Melati Margonda II di Depok, Taman Melati Surabaya MERR, Taman Melati Sinduadi di Yogyakarta, dan Taman Melati Jatinangor di Sumedang. Sedangkan yang sedang dalam tahap pembangunan adalah Dhika Universe yang juga dibangun di Kota Yogyakarta. Apartemen siap huni yang dimiliki APP ini, saat pemerimaan mahasiswa baru juga menjadi incaran calon mahasiswa.
Elvira Wigati, Project Director Grand Taman Melati Margonda II menambahkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, di masa penerimaan mahasiwa baru, setiap hari banyak calon mahasiswa dan orang tuanya yang melihat apartemen yang dibangun perusahaan. Rata-rata mereka adalah calon mahasiswa yang datang dari luar kota. Saat ini, dari tiga tower yang ada, total unit yang tersedia mencapai 2.246 unit, yang terdiri dari tower satu sebanyak 800 unit, tower dua sebanyak 507 unit, dan tower tiga sebanyak 939 unit.
"Untuk tower satu dan dua sudah terisi penuh, dan untuk tower tiga, sampai dengan saat ini sudah terjual 80%. Kami optimis, menjelang dimulainya tahun ajaran baru nanti, unit yang tersisa akan terserap,” sebutnya.
Ketertarikan calon mahasiswa untuk tinggal di apartemen yang berada di sisi kampus Universitas Indonesia ini dapat dimaklumi. Selain karena fasilitas yang disediakan pengembang seperti student centre, perpustakaan, serta fasilitas lain yang mendukung, aspek keamanan juga menjadi prioritas. Kerjasama yang dilakukan APP dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional, untuk memastikan bahwa hunian ini bebas narkoba, serta keamanan 24 jam yang disediakan, menjadikan orang tua mahasiswa merasa aman anaknya tinggal di apartemen ini selama menempuh pendidikan.
Hal yang sama juga terjadi di Surabaya, dimana APP mengembangkan Apartemen Taman Melati Surabaya MERR yang berdekatan dengan Kampus Universitas Airlangga dan Institut Teknologi 10 Nopember (ITS). Apartemen yang memiliki total unit sebanyak 1.130 unit ini, saat ini juga banyak diminati konsumen.
Ahmad Syaiful Bahri, Project Director Taman Melati Surabaya MERR menyebutkan, lokasi apartemen yang dekat dengan kampus Unair dan ITS ini, menjadi salah satu keunggulannya. "Dan menjelang tahun ajaran baru ini, terjadi peningkatan pembeli, yang tidak hanya dari mahasiswa dan orang tuanya, tapi juga dari kalangan investor," klaimnya.
Menurut dia, dari total unit yang ada, saat ini sudah terjual 75% sebagian sudah serah terima. Adapun yang sudah serah terima, beberapa juga telah melakukan furnish. "Pembeli dari kalangan investor ini juga merupakan bukti, bahwa investasi apartemen mahasiswa di Surabaya, cukup mendapatkan perhatian dari para investor Properti,” terang Syaiful.
Setali tiga uang dengan di Surabaya, apartemen mahasiswa di Yogyakarta juga banyak diminati konsumen, baik itu end user maupun para investor. Apartemen Taman Melati Sunduadi di Yogyakarta dengan total unit sebanyak 899 telah terjual 95%. Pengembang juga sudah melakukan serah terima tahap awal, dan sebagian unitnya sudah ditempati. Respon positif pasar terhadap pengembangan Apartemen Mahasiswa di Yogya, direspon oleh APP dengan mengembangkan Apartemen Dhika Univers Sarjito. Apartemen Mahasiswa yang baru dipasarkan dalam satu tahun ini, telah terjual sebanyak 35?ri total unit sebanyak 564 unit.
Kehadiran pembeli dari kalangan investor, juga terjadi di Taman Melati Jatinangor di Sumedang. Apartemen yang berdekatan dengan kampus Universitas Pajajaran ini, akhir-akhir ini banyak diminati investor, yang melihat selain prospek menjadi apartemen mahasiswa, kawasan ini juga berpotensi menjadi tujuan wisata bagi wisatawan. Apartemen yang berhadapan dengan icon wisata kota sumedang yaitu “Jembatan Cincin” yang merupakan sebuah “national heritage” ini, memiliki total unit sebanyak 756 unit, dan saat ini sebagian besar penghuninya adalah mahasiswa.
Potensi Sumedang sebagai destinasi wisata dikarenakan semakin padatnya Kota Bandung. Situasi ini pun direspon positif oleh APP, dengan melakukan kerjasama dengan operator hotel, untuk menjadikan 138 unit Apartemen yang ada, akan dijadikan Hotel secara komersial. Potensi wisata di Kawasan Sumedang akhir-akhir ini cukup mendapatkan perhatian masyarakat. Beberapa obyek wisata seperti Wanawisata Kampung Ciherang, Wisata Situ Cilembang, Kampung Karuhun, dan lain-lain, telah menjadi obyek wisata baru dikawasan Sumedang.
Pulung menambahkan, peningkatan konsumen ini, tentu merupakan bukti apartemen segmen mahasiswa yang kami kembangkan ini dapat diterima pasar. Tidak hanya dari kalangan end user, tapi juga para investor properti. "Ke depan, APP akan terus mengembangkan apartemen sejenis ini. Secara korporasi, proyek apartemen mahasiswa ini merupakan salah satu profit centre, di samping portofolio proyek APP yang lain,” tukasnya.
Editor: Tokohkita