Adkasi Rekomendasikan Rokhmin Dahuri Masuk Kabinet Jokowi
Menurut Lukman salah satu pertimbangan ADKASI. mengusulkan Rohmin Dahuri masuk dalam kabinet adalah basic ilmu yang dimilikinya
TOKOHKITA.Dukungan kelompok masyarakat yang mengusulkan Rokhmin Dahuri, Pakar Ekonomi Maritim IPB untuk masuk kabinet pada pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengalir. Kali ini, dari Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (Adkasi). Rohmin ayak masuk kabinet mendatang karena kapasitas keilmuan di bidang kemaritiman dan pengalamannya.
“Ini berdasarkan hasil silatnas Adkasi beberapa minggu lalu.” kata Ketua Adkasi Lukman Said dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (19/7/2019). Menurut Lukman, salah satu pertimbangan Adkasi mengusulkan Rohmin masuk dalam kabinet adalah basik ilmu yang dimilikinya. “Basik ilmu yang dimiliki di bidang kemaritiman ini dapat menjawab visi misi presiden,” ungkapnya.
Selain itu, Lukman menyebutkan, yang bersangkutan memahami dan memgetahui tentang kondisi masyarakat nelayan di pesisir dan pulau-pulau di Indonesia. “Yang hampir semua kabupaten di Indonesia rata-rata garis kemiskinan berada di wilayah pesisir dan profesinya sebagai nelayan,” terang Lukman.
Meski memberikan dukungan terhadap menteri kelautan dan perikanan pada Kabinet Gotong Royong di era Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri ini, ia menegaskan usulan Adkasi tidak bernuansa politik. “Ini murni apa yang kami liat pada sosok beliau (Rohmin) yang sederhana dan berintegritas, serta keilmuan yang beliau miliki. Sosok Rohmin taat beribadah, berwatak nasionalis dan religius,” tukas Lukman.
Sekali lagi, Lukman menegaskan, usulan ini akan Adkasi sampaikan secara resmi kepada Presiden Jokowi. “Walaupun kami tahu bahwa ini adalah hak prerogatif presiden,” akunya. Tetakhir, Lukman menyatakan Adkasi mengharapkan agar penyusunan Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin betul-betul dapat membantu kinerja pemerintahan mendatang yang masih banyak tantangan. “Membawa Indonesia yang bisa disegani oleh bangsa-bangsa yang ada di dunia ini, dan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia betul-betul dapat dinikmati rakyat Indonesia,” imbau dia.
Sebelumnya, dukungan agar Rokhmin masuk kabinet disuarakan Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI) dan Front Nelayan Indonesia (FNI). Ketua Umum SPPI Ilyas Pangestu LSM menilai, sebaiknya sosok yang mendapat amanah sebagai menteri kelautan dan perikanan betul-betul memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang mumpuni, selain memahami beluk seluk beluk persoalan di sektor ini.
Memang, ada sejumlah nama yang digadang-gadang pantas memegang posisi ini. Hanya saja, SPPI memiliki penilaian lain. "Sampai detik ini sosok yang memahami ius dari hulu sampai ke hilir dan solusi terkait permasalahan dan potensi perikanan Indonesia bahkan dunia, saya masih yakin Prof. Rokhmin," katanya kepada Tokohkita, Senin (15/7/2019).
Ilyas menyodorkan nama Rokhmin karena mengetahui pemikiran, kemampuan, dan kontribusinya selama ini terhadap pengembangan sektor kelautan dan perikanan. Rokhmin sendiri diketahu sempat menjadi menteri kelautan dan perikanan pada Kabinet Gotong Royong di era Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Soal pemikiran Rokhim terkait kemaririman, publik pun sudah banyak mengetahuinya. Artinya, kompetensi kepakaran yang bersangkutan tidak diragukan lagi. "Itu bisa dibuktikan dengan diundangnya Prof. Rokhmin menjadi narasumber pada sejumlah seminar nasional juga di beberapa negara," ungkap Ilyas.
Sedangkan, Ketua Umum FNI Rusdianto Samawa menganggap, sosok Rokhmin layak memegang jabatan itu berdasarkan pengalaman dan kapasitasnya di bidang kelautan dan perikanan. Rokhmin juga sudah memiliki agenda pembangunan kelautan-perikanan yang selama ini cukup matang dan dapat diterima publik.
“Begitu juga atas kinerjanya, Prof Rokhmin secara sukarela untuk memperbaiki kondisi Kelautan, kemaritiman dan perikanan. Sehingga ke depan bisa membimbing bangsa dan negara ini atas berbagai masalah yang dihadapi untuk menuju jalan keluar bagi Bangsa Indonesia. Harapannya, Indonesia bisa melaju pembangunannya dalam Visi Poros Maritim Dunia,” katanya.
Pemikiran dari Guru Besar Kelautan IPB itu dianggap bisa merealisasikan visi Presiden Jokowi sejak 2014, yakni mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Program yang dibangun Rokhmin, dinilai mampu membawa Indonesia lebih maju, sejahtera, dan berdaulat berbasis pada ekonomi kelautan, hankam dan budaya maritim. “Tentu, hal inilah harapan besar Prof Rokhmin bahwa Indonesia bisa menjadi rujukan bagi bangsa-bangsa lain di dunia dalam berbagai bidang kelautan,” sebut Rusdianto.
Menurut dia, dalam jangka pendek dan menengah (2015–2020), sektor-sektor ekonomi kelautan dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan internal, sehingga secara simultan bisa berkontribusi signifikan dalam mengatasi sejumlah permasalahan bangsa. Sebab itu, Rokhmin sebagai tokoh kemaritiman, kelautan dan perikanan akan menjadi magnet bagi para pengusaha, akademisi, pejabat, nelayan, petani garam, petani rumput laut, dan budidaya se-Indonesia untuk berbuat secara optimal dalam bidangnya masing-masing.
Editor: Tokohkita