Tokohkita News Media Monitoring 9 Agustus 2019
DKI Perketat Pengawasan Emisi Gas Buang Pabrik. PLTD Senayan Amankan Listrik MRT Jakarta. ASEAN Sepakat Tangani Kabut Asap
REGULASI DAN KEBIJAKAN
CIPS: Pemerintah Perlu Perhatikan Data Pemegang Izin Konsesi Lahan. Pemerintah dianggap perlu memperhatikan data pemegang izin konsesi lahan sebelumnya dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, menurut peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS). Peneliti CIPS, Muhammad Diheim Biru mengatakan, titik panas muncul di dalam izin konsesi lahan merupakan akibat dari kelalaian yang dibiarkan oleh pemegang izin konsesi tersebut yaitu pihak korporasi. Pemegang izin konsesi lahan seharusnya memiliki kapasitas untuk mendata kebakaran lahan mereka sebagai upaya pencegahan, dan memiliki unit pemadaman cepat untuk menanggulangi kebakaran kecil, karena itu adalah sumber daya mereka juga. (antaranews.com https://bit.ly/2YQBMLa)
DKI Perketat Pengawasan Emisi Gas Buang Pabrik. Dalam menanggapi polusi udara yang memburuk, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pemerintah akan lebih sering menggelar pemeriksaan atau inspeksi mendadak ke sejumlah pabrik yang memiliki cerobong gas sisa. Ini menjadi salah satu penerapan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengedalian Kualitas Udara Jakarta. Pabrik yang tidak memenuhi standar kualitas akan dikenai sanksi yang bervariasi dari pencabutan izin atau melakukan perbaikan. (Koran Tempo, 19)
Perpres Sudah Diteken, Pemerintah Serius Garap Mobil Listrik. Pemerintah serius mengembangkan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Tanah Air. Hal itu ditunjukkan dengan telah ditandatanganinya Perpres tentang Percepatan Pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik oleh Presiden Joko Widodo, Senin, Perpres tersebut akan menjadi landasan bagi pelaku industri otomotif di Indonesia untuk segera merancang dan membangun pengembangan mobil listrik. Kepala Negara mengungkapkan, keberadaan Perpres Mobil Listrik merintah untuk mendorong agar industri otomotif segera merancang dan mempersiapkan kendaraan jenis di Indonesia. (Investor Daily, 1) (Koran Tempo, 23) (Kontan, 1)
ENERGI DAN PERTAMBANGAN
Penolakan PLTU Teluk Sepang Terus Digemakan Warga. Warga Teluk Sepang yang tergabung dalam Koalisi Langit Biru tetap melakukan penolakan terhadap pembangunan PLTU Teluk Sepang, Bengkulu. Mereka menggugat Gubernur Bengkulu dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal /Lembaga OSS ke PTUN Bengkulu karena telah mengeluarkan izin lingkungan proyek tersebut. Izin lingkungan ditengarai tanpa analisis jelas dampak lingkungan beserta kajian kerawanan bencana. Terutama bahaya tsunami. Gubernur Bengkulu melalui kuasa hukum Abdusy Syakir menolak gugatan tersebut karena keluarnya izin lingkungan disertai hasil kajian. Menurutnya, pelanggaran harus dibuktikan di persidangan. (Mongabay.co.id https://bit.ly/2ToLnI5)
Menyoal Masalah Kelistrikan. Matinya aliran listrik lebih dari enam jam itu mengakibatkan wilayah DKI dan wilayah penyangganya lumpuh total. Hampir seluruh aktivitas perekonomian, mulai dari transportasi umum, industri, hingga perdagangan, mengalami kelumpuhan. Bahkan, kelumpuhan kegiatan juga terjadi di seluruh aktivitas dan kegiatan ekonomi yang berbasis teknologi daring, e-dagang, dan media sosial. Hal ini karena matinya aliran listrik juga mengakibatkan matinya jaringan internet di hampir semua penyedia jaringan. (Kompas, 6)
Intercallin Siap Produksi Bateria Listrik Daur Ulang. PT Intercallin yang dikenal lewat produk baterai dengan merek dagang ABC battery, membidik produk baterai listrik daur ulang (recycle) sebagai pasar barunya. Produk yang akan dibuat ialah powerbank dan baterai untuk kendaraan bermotor listrik. Untuk merealisasikan rencana itu, Intercallin akan memperluas pabrik mereka di Jakarta Barat dan bekerja sama dengan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kementerian Perindustrian. (Media Indonesia, 13)
PGAS Kaji Potensi Rilis Obligasi Global. PGAS menargetkan proses perizinan terminal selesai awal tahun depan. Apabila terminal ini selesai pasokan akan bertambah 30 Billion British Therma Unit per day. Tahun ini, PGAS memiliki target meningkatkan jumlah pipa transmisi 500 km dan pipa distribusi 100 km. Ini sejalan dengan rencana pembangunan jaringan gas di seluruh area terpasang pipa.PGAS akan membangun 78.000 jaringan gas pada tahun ini guna mencapai target 564.445.Jargas hingga akhir tahun.Realisasi saat ini baru 30.000 jaringan. (Kontan, 4)
PLTD Senayan Amankan Listrik MRT Jakarta. PT PLN menyiapkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Senayan berkapasitas 101 MW untuk memperkuat pasokan listrik wilayah Jakarta. Pembangkit yang bakal beroperasi pada Oktober mendatang itu berfungsi sebagai sumber terakhir memasok daya ke Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta. Selain itu, PLTD Senayan mampu mengalirkan daya ke pembangkit di Muara Karang dan Tanjung Priok agar kedua pembangkit tenaga gas uap itu bisa segera beroperasi bila terjadi pemadaman massal. (Investor Daily, 1)
EKONOMI
Penurunan Harga Masih Bayangi Produsen, Harga Batubara Acuan (HBA) pada Agustus tahun ini dilevel US $72,67/ton, tumbuh 1,04?ri Juli. Namun kenaikan itu belum bias memanaskan bisnis batu bara. Produksi menilai, kinerja industri batu bara tetap masih dibayangi tren penurunan harga yang terjadi sejak September tahun lalu. (Kontan,14)
Ekspektasi pemangkasan produksi OPEC dorong harga minyak naik di Asia. Harga minyak naik di pasar Asia pada Jumat pagi, didukung oleh ekspektasi akan lebih banyak pengurangan produksi oleh OPEC di tengah kekhawatiran perselisihan perdagangan AS-China dapat menyebabkan perlambatan global, membatasi permintaan untuk minyak mentah. Patokan internasional minyak mentah berjangka Brent, diperdagangkan di 57,61 dolar AS per barel pada pukul 00.09 GMT (07.09 WIB), naik 23 sen atau 0,4 persen dari penyelesaian perdagangan sesi sebelumnya. (antaranews.com https://bit.ly/2KmF9p8)
KORPORASI
Pemulihan Dampak Tumpahan Minyak Proyek YY Hingga 2020. PT Pertamina merencanakan dampak pemulihan lingkungan dari kejadian tumpahan minyak proyek YY Berlangsung hingga Maret 2020. Sejauh ini, perseroan berhasil mengumpulkan tumpahan minyak setidaknya sebanyak 3.956,71 barel. Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu menuturkan, pihaknya memiliki komitmen tinggi dan sangat serius untuk menangani kejadian tumpahan minyak di Sumur YYA-1 Proyek YY di Blok Off- ONWJ Penanganan ini termasuk upaya pemulihan lingkungan dari dampak kejadian ini. (Investor Daily, 9) (Media Indonesia, 13) (Kompas, 16) (Kontan, 14)
AGRIKULTUR
Minyak Sawit, Tantangan dan Peluang. Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, volume ekspor minyak sakit dan turunannya pada Januari- Juni 2019 naik 10 persen dibandingkan dengan Januari- Juni 2018. Volume ekspor minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel dan oleochemical, pada semester I-2019 mencapai 16,84 juta ton, bertambah dari semester I-2018 yang sebanyak 15,30 juta ton. (Kompas, 13)
Hampir 8 Juta Ton CPO Indonesia Bersertifikat Global. Sebanyak 7,82 juta ton minyak sawit nasional telah mengantongi sertifikat global yang dikeluarkan oleh RSPO dengan pencapaian itu, Indonesia berkontribusi sekitar 55,07% terhadap total minyak sawit global yang bersertifikat RSPO. Minyak sawit sebanyak 7,82 juta ton itu berasal dari 195 pabrik kelapa sawit dan lahan perkebunan seluas 1.972.311 hektare. Dalam catatan RSPO, CSPO Indonesia per juni 2019 mencapai 7.819.243 ton yang dihasilkan dari 195 PKS bersertifikat. Angka itu belum memperhitungkan PKS Independen Volume CPO Indonesia bersertifikat RSPO per Juni 2019 tersebut melonjak dibandingkan data per Juni 2018 yang tercatat 6.372.147 ton. (Investor Daily, 7)
KARHUTLA
Kebakaran di Gunung Ciremai Meluas. Helikopter bom air (water bombing) dikerahkan untuk membantu pemadaman kebakaran di puncak Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat. Kebakaran yang terjadi sejak Rabu (7/8/2019) siang itu0 terus meluas, diperkirakan membakar hutan dan lahan lebih dari 300 hektar. (Kompas, 17)
ASEAN Sepakat Tangani Kabut Asap. Indonesia bersama sejumlah negara di Asia Tenggara (ASEAN) sepakat melakukan kerja sama pengendalian polusi asap lintas batas. Salah satu bentuk kerja sama yang disepakati adalah pembentukan ASEAN Coordinating Centre (ACC) di masing-masing negara. Melalui kerja sama ini, setiap negara diharapkan dapat menanggulangi adsap lintas batas negara yang ada di negaranya. (Republika, 1)
Satu Perusahaan Tersangka Pembakar. Kebakaran lahan dan hutan di Riau ternyata tidak hanya melibatkan warga sebagai pelakunya, salah satu perusahaan atau korporasi juga sudah ditetapkan sebagai tersangka. Sayangnya, belum diungkapkan nama perusahaan yang menjadi tersangka tersebut. (Media Indonesia, 10)
NUSANTARA
Tutupan Hutan Kian Berkurang. Tutupan hutan kian berkurang selama pemberlakuan kebijakan moratorium pemberian izin baru di hutan alam primer dan gambut. Pemerintah diminta membenahi ketentuan moratorium demi memperkuat perlindungan hutan. Analisis Greenpeace menunjukkan, selama moratorium pemberian izin baru dihutan alam primer dan gambut periode 2011-2018, terjadi penurunan tutupan hutan lebih tinggi dibandingkan periode 2005- 2011. Kebakaran hutan dan lahan di areal moratorium pun masih ditemui. (Kompas, 9)
Pelopori Pengurangan Sampah Plastik. Perusahaan rintisan didorong untuk memelopori gerakan pengurangan sampah plastik domestik. Melalui sejumlah inovasi, mereka diharapkan dapat mengajak konsumen dan penyedia produk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. (Kompas, 9)
Temui Pemda, Inaplas Keluhkan Larangan Penggunaan Plastik. Para pelaku usaha plastik yang tergabung dalam Asosiasi Inaplas mengaku kecewa dengan Pemda yang mengeluarkan peraturan tentang larangan penggunaan kantong plastik. Daerah yang sudah mengeluarkan peraturan tersebut adalah pemda Bogor dan Bali, yang kemungkinan akan diikuti banyak daerah lainnya. Ketua Industri Olefun da Polyolefin Inaplas Edi Rivai mengatakan, Inaplas Bersama Adupi telah bertemu dengan Apeksi untuk membicarakan aturan larangan penggunaan plastik tersebut. Dalam pertemuan tersebut, kami meminta agar pemda tidak lagi mengeluarkan peraturan larangan, tetapi lebih kepada ajakan agar membuang sampah pada tempatnya. (Investor Daily, 7)
Penanganan Minyak Bocor Ditargetkan Rampung 67 Hari. PT Pertamina (Persero) memperkirakan pembersihan minyak bocor di perairan Jawa Barat akan diselesaikan dalam waktu 67 hari. Menurut Kepala Penanggulangan Kebocoran Minyak Taufik Adityawarman, pengeboran relief well dilakukan untuk menghentikan kebocoran semburan gas di area sekitarnya. Pembocoran ini telah merugikan warga-warga yang tinggal dekat perairan. (Koran Tempo, 25)
Tumpahan Minyak Rusak Terumbu Karang. Efek tumpahan minyak kian meluas. Tak hanya berdampak pada keberlangsungan hidup manusia, tetapi juga dikhawatirkan berpengaruh terhadap kehidupan ekosistem laut. Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai (Forkadas) Citarum, Kabupaten Karawang, menduga tumpahan minyak sudah merambah ke terumbu karang setelah tiga pekan terakhir. Pada 21 Juli terlihat luasan tumpahan minyak mencapai ke terumbu karang Ciparage dan Sendulang. (Republika, 4)
Mengerem polusi dari asap buangan industri di Jakarta. Tanpa menunggu lama, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta kemudian membacakan putusan sanksi kepada perusahaan tersebut. Artinya, pelaku usaha itu harus segera memperbaiki pengelolaan emisi cerobong asap yang terbukti menyumbang polusi udara. Hasil uji laboratorium pada cerobong asam sulfat unit dua di pabrik itu melebihi baku mutu untuk parameter sulfur dioksida. Dinas Lingkungan Hidup DKI mendesak agar pengelola pabrik segera memperbaiki pengelolaan emisi sumber tidak bergerak dari kegiatan produksi paling lama 45 hari kalender. Sementara itu, Kepala Pabrik PT Mahkota Indonesia Stephen Rudyato nampak tenang Ia berjanji akan memperbaiki pengelolaan emisi cerobong asap di pabrik tersebut dalam waktu 45 hari. (antaranews.com https://bit.ly/2M8fxhO)
WORLD
UE Tak Ingin Isu Sawit Ganggu Relasi dengan ASEAN. Uni Eropa ingin menemukan solusi atas isu minyak sawit dengan Indonesia dan Malaysia. Penyelesaian isu itu menjadi bagian dari upaya peningkatan hubungan Uni Eropa dan ASEAN. Kuasa Hukum Sementara Uni Eropa (UE) untuk ASEAN Lucas Cibor mengatakan, masalah minyak sawit adalah elemen spesifik antara UE dan dua negara ASEAN. (Kompas, 4)
Rusia Akan Minta Indonesia, Pasok CPO Tanpa Gliserol. Selain rencana menaikkan tarif pajak pertambahan naik (PPN) sebesar 20% Pemerintah Rusia juga berencana memperketat standar pemasukan minyak kelapa sawit dari Indonesia. Negara Tirai Besi tersebut akan menerapkan kebijakan pelarangan kandungan gliserol ester dalam CPO yang diimpor dari Indonesia.Direkur Executive Oil dan Fat Consumers and Producer Asociation Ekatarina Nesterov mengatakan, gliserol ester merupakan bahan kimia yang diperoleh dari minyak sawit atau yang bisa disebut olekimia sawit. Gliserol ester sebagai produk olekimia sawit ini biasanya menjadi bahan baku produk industri seperti kimia, pangan dan komestik. (Investor Daily, 7)
GUBERNUR: GERAKAN REVOLUSI HIJAU PROGRAM ABADI KALSEL
Gub Kalsel, Sahbirin Noor mengatakan, Gerakan Revolusi Hijau adalah program prioritas permanien atau abadi bagi pemerintah Provinsi Kalsel sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas lingkungan. Sebagaimana diketahui, luas lahan kritis di Kalsel berdasarkan data Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Barito tahun 2015, mencapai 640.708 hektare. Berdasarkan data tersebut, diperlukan langkah kongkret dari pemerintah provinsi dan KLHK. Salah satu program yang dilakukan untuk mengatasi lahan kritis tersebut adalah turut menggaungkan Gerakan Revolusi Hijau dengan kegiatan rehabilitasi lahan kritis dan penghijauan. (antaranews.com)
Editor: Tokohkita