Pradi Supriatna, Wakil Walikota Depok
Soal Tawuran Pelajar, Ayo Sama Sama Hilangkan Kenalakan Remaja
Bang Pradi mengimbau terutama kepada para orantua untuk lebih memperhatikan dan mendidik anak-anak mereka agar tidak terjerumus pada tindak kenalakan.
TOKOHKITA. Aksi tawuran antarpelajar masih saja terjadi di sejumah wilayah perkotaan, termasuk di Kota Depok, yang masayarakatnya sangat majemuk. Tawuran pecah hanya gara-gara hal sepele misalnya saling ejek. Kenakalan remaja ini menjadi salah satu problem masyarakat di kota urban yang harus ditangani secara simultan dan melibatkan semua stakehoder dari mulai orangtua, masyarakat, pihak sekolah, pemerintah hingga aparat keamanan.
Mengenai isu tawuran tersebut, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna tidak menepis karena memang hingga saat ini masih terjadi kendati sudah bisa dikendalikan, sehingga frekuensinya bisa berkurang. Sebab itu, Bang Pradi meluruskan tidak benar jika Depok marak dengan aksi tawuran antarpelajar. Ia menegaskan, pihaknya bersama-sama Polresta Depok, terus berupaya menekan tawuran remaja dan pelajar.
"Saya koreksi pertanyaannya, tidak maraklah tawuran ini. Jika ada iya. Kami bersama-sama Polri atau TNI kewilayahan Kota Depok berhasil meminimalisasi. Kita bersama-sama lah berupaya menghilangkan soal kenakalan remaja dan pelajar ini," pinta Pradi di Balai Kota Depok, Jumat (16/8/2019).
Di sisi lain, Bang Pradi mengimbau terutama kepada para orantua untuk lebih memperhatikan dan mendidik anak-anak mereka agar tidak terjerumus pada tindak kenalakan. Pasalnya untuk memberantas tawuran remaja tidak bisa hanya mengandalkan polisi dan pemerintah, tapi harus dilakukan secara bersama-sama. "Masyarakat umum juga turut memantau dan mendidik anak-anak itu. Kita semua orang dewasa adalah juga sebagai orangtua, harus memberi teladan yang baik kepada anak," harapnya.
Sebelumnya, seorang pelajar SMA berinisial MI (16) tewas setelah dibacok dalam tawuran di Jalan Raya Cipayung, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (6/8/2019). Para pelaku berhasil diamankan oleh Reskrim Polsek Pancoran Mas keesokan harinya. "(Tawuran) berawal dari adanya WA salah satu murid kepada murid (SMA) sebelahnya yang mengajak untuk tawuran," ungkap Wakapolresta Depok AKBP Arya Pradana melalui rilis di Polres Depok, Rabu (7/8/2019).
Atas peristiwa tawuran ini polisi mengamankan 17 pelajar SMA yang terlibat dari tawuran tersebut. Dengan rincian tiga pelaku utama, yaitu Wali (18), MF (17), SF (16). Sementara 14 murid lainnya yang terlibat dalam tawuran itu, saat ini ditetapkan sebagai saksi.
Editor: Tokohkita