Rocky Gerung
Ingin Perubahan, Depok Butuh Pemimpin Spesial
Rocky mengatakan, untuk mewujudkan Depok sebagai kota intelektual dan bisnis, butuh sosok pemimpin yang ‘spesial’. Kota ini, kata dia, butuh Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang berani, jujur, kerja keras dan mau mendengarkan masukan serta saran masyarakat.
TOKOHKITA.Tensi suhu politik di Kota Depok mulai menghangat menjelang Pilkada 2020 mendatang. Sejumah bakal calon digadang-gadang sebagai kandidat kuat. Pasang-memasangkan sejumlah tokoh Depok juga mulai terlihat dengan kemunculan figur anyar selain calon petahana.
Yang terang, Pilkada Depok ini bakal menydot banyak perhatian karena menjadi pertaruhan partai-partai yang berkuasa saat ini baik di tingkat lokal maupun nasional. Bahkan Pengamat Politik dan Sosial Rocky Gerung juga angkat bicara mengenai tokoh yang pantas memimpin Depok lima tahun ke depan. Dalam sebuah diskusi di bilangan Limo sore tadi, Rocky mengemukakan pandangannya soal Depok.
Untuk mewujudkan Depok sebagai kota intelektual dan bisnis, Rocky bilang butuh sosok pemimpin yang ‘spesial’. Kota ini, kata dia, membutuhkan walikota dan wakilwali Kota yang berani, jujur, kerja keras, dan mau mendengarkan masukan serta saran masyarakat. “Perlu juga dibenahi, khususnya sentra ekonomi dan sektor pendidikan, ” saran Rocky di acara Ngupi Bareng (Nguber), dialog Depok dalam politik dan ekonomi nasional di Rumah Makan Bakoel Samara, Meruyung, Limo, Kota Depok, Jumat (13/9/2019).
Rocky kembali menegaskan, Depok harus dipimpin oleh tokoh yang jujur dan berani mengakui kesalahan, bukan hanya biasanya ngomel dan marah-marah saja. Maka dari itu akan ada perubahan di Depok, itupun jika mau berkembang lebih baik,” sebutnya.
Di sisi lain, Rocky menilai, Depok perlu dibenahi khususnya pada sentra ekonomi atau dunia usaha, dan sektor pendidikan. “Membangun Kota Depok yang memiliki ciri pluralisme atau beraneka suku, agama, budaya dan adat, tidak mudah bagi calon pemimpin untuk wilayah perbatasan ibukota negara. Mereka harus paham semua yang ada di masyarakat,” imbuhnya.
Meski terdapat sejumah kampus atau universitas, belum menjadi jaminan untuk dapat mewujudkan rencana Depok sebagai pusat bisnis walaupun berskala kecil. Pasalnya, pengelola kota masih kurang memahami apa yang dibutuhkan warganya. “Mewujudkan Depok sebagai kota intelektual dan bisnis dengan berbagai masalah yang ada membutuhkan walikota dan wakill walikota yang berani, jujur, kerja keras dan mau mendengarkan masukan serta saran masyarakat banyak,” tukas Rocky kembali mengingatkan.
Adapun dalam Nguber ini, hadir pembicara lainnya yakni Imam Budi Hartono (IBH), H. Acep Al Azhari, dan Sutrisno Muslim.
Editor: Tokohkita