Erasmus Days 2019
Alumni Asal Indonesia Beri Sumbangsih dan Gelar Sosialisasi Peduli Lingkungan
Aksi nyata para alumni dalam melestarikan lingkungan dan melindungi bumi salah satunya direpresentasikan oleh gagasan kreatif Annisa Hasanah yang menciptakan permainan ECOFUNOPOLY, yaitu permainan edukatif yang bertujuan untuk mengenalkan dunia lingkungan kepada anak-anak.
TOKOHKITA. Para alumni penerima beasiswa Erasmus+ berkumpul dalam acara Erasmus Days 2019 “Today for Tomorrow”, di Jakarta, akhir pekan lalu. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket mengatakan, sejak tahun 2004, sudah lebih dari 1.800 mahasiswa Indonesia memperoleh manfaat dari Program Beasiswa Erasmus+.
Menurut dia, beasiswa ini juga memberikan kesempatan bagi lebih dari 500 mahasiswa dan dosen asal Eropa untuk menempuh pendidikan jangka pendek atau mengajar di berbagai universitas di Indonesia. "Besarnya jumlah penerima beasiswa dan alumni dari Indonesia ini menjadi potensi luar biasa bagi kiprah mereka di tanah air maupun di seluruh dunia. Para alumni Indonesia mengembangkan karir profesional di berbagai bidang dan turut berkontribusi memecahkan masalah-masalah global,” katanya.
Vincent bilang, gerakan kaum muda dalam aksi iklim merupakan bukti meningkatnya kesadaran di masyarakat bahwa perubahan iklim adalah persoalan serius yang tidak dapat diabaikan. Berbagai inisiatif yang diambil oleh kaum muda Indonesia seperti yang kita saksikan hari ini, tidak hanya untuk menyelamatkan bumi saat ini, tetapi merupakan warisan bagi generasi penerus bangsa ini kelak. "Kegiatan ini, merupakan wujud komitmen Uni Eropa dalam mendorong kerangka kerja multilateral aksi global perubahan iklim, melalui beragam kelompok pelaku dan mitra kerja," tukasnya.
Erasmus+ Alumni President Indonesia, Communication and Alumni Engagement, Hanif Falah, menjelaskan, bahwa acara ini menjadi kesempatan bagi para alumni untuk menawarkan solusi bagi persoalan umum yang menjadi prioritas. “Tahun ini kami mengangkat tema lingkungan hidup, penghapusan penggunaan plastik sekali pakai, dan pengolahan limbah, yang merupakan isu mendesak dan menjadi perhatian global saat ini,” jelasnya.
Aksi nyata para alumni dalam melestarikan lingkungan dan melindungi bumi salah satunya direpresentasikan oleh gagasan kreatif Annisa Hasanah yang menciptakan permainan ECOFUNOPOLY, yaitu permainan edukatif yang bertujuan untuk mengenalkan dunia lingkungan kepada anak-anak, dan mengubah perilakunya menjadi ramah lingkungan. Permainan ini berhasil mengisi kurangnya alat bantu di Indonesia untuk edukasi tentang lingkungan, dan mendapat berbagai penghargaan internasional, hingga disimulasikan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sementara alumni lain, yaitu Azka Hasna, aktif dalam produksi dan pemasaran barang-barang ramah lingkungan yang menggantikan fungsi plastik sekali pakai seperti sedotan dan kantong plastik, di bawah usaha kecilnya “Untuk Bumi”.
Erasmus Days juga mengetengahkan diskusi tentang bagaimana Uni Eropa dapat lebih lanjut membantu kaum muda Indonesia dalam mengantisipasi perubahan iklim, menyediakan konsultasi tentang beasiswa Erasmus+, serta pelatihan singkat penulisan surat proposal beasiswa untuk membuka kesempatan kepada lebih banyak mahasiswa Indonesia memperoleh manfaat Erasmus+.
Tiap tahun, kurang lebih sebanyak 1.600 beasiswa Uni Eropa disediakan bagi mahasiswa Indonesia dan para akademisi melalui program unggulan Erasmus+ dan melalui negara-negara anggota Uni Eropa.
Editor: Tokohkita