Rupiah Terpuruk di Tengah Isu Corona, Pradi: Ayo Saatnya Beli dan Bela Produk Indonesia
Fluktuasi nilai tukar rupiah ini mendapat perhatin dari Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna, yang mana mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap produk dalam negeri.
TOKOHKITA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di pasar spot terus melemah hingga menembus level psikologis Rp 15.000, di tengah mewabahnya virus corona (Covid-19).
Melansir Bloomberg, rupiah berada di posisi Rp 15.015 per dollar AS, melemah 0,55 persen dibanding penutupan kemarin. Posisi tersebut merupakan level terendah sejak 26 Oktober 2018. Ketika itu, mata uang garuda berada di level Rp 15.217 per dollar AS. Dalam sepekan ini rupiah mengalami penurunan sebanyak 4,66% atau 9,8% selama sebulan.
Fluktuasi nilai tukar rupiah ini mendapat perhatin dari Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna, yang mana mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap produk dalam negeri. Ya, sudah saatnya negara ini tidak selalu tergantung pada produk impor. "Ayo saatnya beli dan bela produk Indonesia," ajak Pradi, Rabu (17/3/2020).
Menurut dia, semua pihak harus senantiasa mengampanyekan gerakan peduli cinta produk Indonesia. "Kalau enggak kita gerakan dari daerah, rupiah akan terus terjun jika saja terus bergantung pada impor," ungkap Pradi yang juga dibesarkan sebagai pengusaha ini.
Itu sebabnya, Pradi kembali mengingatkan, masyarakat Indonesia khususnya warga Depok untuk memperkuat kondisi ekonomi masing-masing. Caranya, dengan meningkatkan produk pertanian dan sejumlah komoditas lainnya. "Saatnya kita bangkit, hasil laut dioptimalkan untuk dalam negeri, produk CPO (sawit) diolah di dalam negeri menjadi barang jadi, sehingga bernilai tambah," ungkapnya.
Di sisi lain, Wakil Walikota Depok menambahkan, kapasitas UMKM harus terus ditingkatkan karena menjadi bagian dari ketahanan ekonomi. "Kami di Pemerintahan Kota Depok juga terus berupaya memfasilitasi UMKM agar memiliki produk yang berdaya saing di pasaran. Pada akhirnya ketahanan ekonomi terus naik, sehingga mampu menghadapi situasi ekomi yang sulit seperti saat ini," tukas Pradi.
Editor: Tokohkita