Marwan Jafar
Dorong BUMN Membikin Bilik Disinfeksi Basmi Covid-19
- Beranda /
- Parlemen Kita /
- Selasa, 24 Maret 2020 - 07:34 WIB
Konsekuensi dari tidak me-lockdown yang terpenting yaitu sangat dibutuhkan sikap disiplin warga masyarakat buat benar-benar mematuhi dan melaksanakan himbauan keras pemerintah soal WFH dan social distance
TOKOHKITA. Pemerintah melalui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai pelaksana Gugus Tugas Penanganan Covid-19 terkait penetapan darurat bencana non-alam telah memutuskan Indonesia tidak akan melakukan lockdown (penutupan wilayah).
Indikasi ke arah tersebut, sebenarnya sudah terbaca ketika sebelumnya pemerintah menggencarkan imbauan kebijakan tentang bekerja dari rumah atawa work from home (WFH), jarak antar orang (social distance) khususnya di tempat-tempat umum serta sejumlah anjuran perilaku sehat lainnya.
Terkait hal itu, anggota DPR RI Marwan Jafar mengapresisasi kebijakan pemerintah tersebut seraya mengingatkan kembali perlunya pemerintah segera melakukan rapid test (tes massal cepat) ke warga masyarakat seperti telah direncanakan. "Seiring dengan itu, sebaiknya pemerintah melalui lembaga-lembaga BUMN terkait yang bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi misalnya, dapat segera membuat bilik disinfektan yang menyemprotkan zat natrium chlorida (garam) buat dimanfaatkan banyak warga masyarakat. Vietnam sudah menerapkan pembuatan bilik disinfeksi ini dan dapat menahan penyebaran Covid-19 secara signifikan," ujar anggota Komisi VI DPR kepada media di Jakarta Selasa (24/3/2020).
Marwan juga mengingatkan, konsekuensi dari tidak me-lockdown yang terpenting, yaitu sangat dibutuhkan sikap disiplin warga masyarakat buat benar-benar mematuhi dan melaksanakan imbauan keras pemerintah soal WFH dan social distance. "Selain itu, ikhtiar pembuatan bilik disinfeksi ada baiknya dibuat di Indonesia oleh BUMN sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Di samping itu, upaya-upaya seperti isolasi mandiri disarankan terus dipraktekkan secara disiplin-ikhlas oleh segenap warga masyarakat," tandas mantan Menteri Desa-PDTT ini.
Beberapa sumber menyebutkan, bilik yang menyemprotkan air elektrolit ini didesain dan sudah diproduksi oleh Institut Nasional Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vietnam, yang bekerja sama dengan Vietnam Academy of Science and Technology (VAST). Kedua lembaga ini menyatakan bilik ini telah dipasang dan bisa digunakan di area padat penduduk. Gunanya untuk membatasi penyebaran patogen atau mikro organisme berbahaya, terutama terkait wabah Covid-19.
Hanya butuh waktu 15-20 detik untuk membersihkan tubuh seseorang di bilik ini, dan satu bilik instalasi yang lengkap bisa digunakan sampai 1.000 orang per hari. Ruang disinfektan ini dirancang secara modular atau portable, sehingga dapat dengan mudah dilepas dan diangkut buat pindah tempat. Komponen utama dari bilik ini adalah semprotan yang bisa berputar 360 derajat dan sensor inframerah, yang secara otomatis mengaktifkan penyemprotan ketika seseorang masuk.
Sistem disinfektan ini terdiri dari dua bilik. Satu bilik menyemprotkan air elektrolit dalam bentuk tetesan, sedangkan bilik lainnya mengarahkan panas dan ozon ke tubuh pengguna bilik. Air dialirkan dengan pipa biasa yang sudah dicampur dengan natrium klorida terlarut. Larutan ini diklaim dapat membersihkan sistem pernapasan.
Menurut Direktur VAST, Doan Ngoc Hai, sistem ini dirancang berdasarkan prinsip penggunaan larutan garam terisolasi (anolyte) dalam bentuk kabut yang menyemprotkan ke seluruh tubuh sebagai disinfektan.VAST memastikan disinfektan ini aman untuk kulit sensitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen bakteri dan virus di permukaan tubuh, pakaian, sepenuhnya dibasmi setelah dilakukan disinfeksi. Selain penularan antarmanusia, virus itu biasanya menempel di permukaan pakaian, tas, sepatu, dan benda-benda lainnya.
Editor: Tokohkita