Giliran Surabaya Dapat Kucuran Donasi Covid-19 dari Tahir Foundation dan Bank Mayapada
"Sekarang pendapatan sangat minim, dapat untuk makan saja sudah Alhamdulillah. Sehari dapat Rp 50 ribu saja sudah susah, sebelum ada corona bisa dapat Rp 200 ribu-Rp 300 ribu sehari," aku ayah dua anak ini.
JAKARTA. Dalam rangka melawan Covid-19, Tahir Foundation dan Bank Mayapada kembali memberikan donasi, kali ini untuk masyarakat di Surabaya. Rencananya, Kamis (9/4/2020) besok, penyerahan donasi tersebut dilaksanakan di tiga lokasi, yakni Mesjid Al Akbar Surabaya, depan gedung Mayapada Complex, Jalan Mayor Jenderal Sungkono, Surabaya, dan kantor Walikota Surabaya. "Bantuan akan diserahkan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini," terang Direktur Pelaksana Grup Mayapada Hendra Mulyono, Rabu (8/4/2020.
Menurut Hendra, pemberian donasi tersebut berupa voucher belanja akan diberikan kepada Mesjid Al Akbar, Keuskupan Surabaya dan Badan Musyawarah Antar Gereja. Juga akan diberikan kepada anggota Dinas Kesehatan Ruang Terbuka Hijau Pemkot Surabaya, dan anggota Organda Surabaya, termasuk di dalamnya supir dari Blue Bird Group, Taxi Bosowa, Taxi Express, dan Taxi Silver.
"Di samping itu, Bank Mayapada Surabaya akan memberikan 500 bungkus makan siang cuma-cuma untuk diberikan kepada para ojol, supir taksi dan petugas kebersihan jalan," imbuhnya.
Sebelumnya, pada 30 Maret 2020 yang lalu, Tahir Foundation dan Bank Mayapada sudah menyerahkan bantuan tunai senilai Rp 2 miliar yang diserahkan kepada Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa. Selanjutnya, bantuan tersebut diteruskan kepada RSUD Jatim Dr. Soetomo yang akan dipergunakan untuk pembelian ventilator untuk pasien Covid-19.
Sulit cari uang
Untuk di Jakarta, Tahir Foundation dan Bank Mayapada kembali memberikan makan siang gratis untuk para pegemudi ojol, taxi driver, petugas keberaihan dan orang-orang tua serta pedagang kecil asongan. "Ini hari yang kedua, total 1.000 bungkus nasi," sebut Hendra. Bantuan ini diberikan setiap hari dari Senin hingga Jumat selama satu hingga tiga bulan mendatang.
Adapun para penerima bantuan seperti disebut diatas, sangat mengapresiasi lantaran bisa meringankan beban hidup, yang mana selama mewabahnya Covid-19 pendapatan mereka berkurang drastis. Misalnya saja Iman, driver ojol. "Sekarang pendapatan sangat minim, dapat untuk makan saja sudah Alhamdulillah. Sehari dapat Rp 50 ribu saja sudah susah, sebelum ada corona bisa dapat Rp 200 ribu-Rp 300 ribu sehari," aku ayah dua anak ini.
Supir ojol lainnya, Agus mengakui hal yang sama. "Pendapatan turun drastis. Tak biasanya, ini parah," keluh dia. Sebab itu, Agus merasa senang ada pihak swasta yang peduli terhadap masalah ojek online yang pendapatannya tidak menentu. "Saya sangat berterima kasih kepada Tahir Foundation dan Bank Mayapada yang sudah membantu kami dengan menyediakan makanan siang," ucapnya.
Baik Imam maupun Agus berharap kepada pemerintah agar bantuan sembako segera direalisasikan, karena kondsi masyarakat saat ini sangat kesulitan akibat tidak bisa mencari penghasilan menyusul wabah corona. Apalagi dengan rencana Pemerintah DKI Jakarta yang mulai 10 April 2020 akan menerapkan PSBB yang mana ojek online dilarang membawa penumpang orang tapi barang masih diperbolehkan. "Sembako sangat penting, karena kami sekarang sulit cari uang," imbuh Imam.
Editor: Tokohkita