Penguatan Ketahanan Pangan Lokal Provinsi Papua Barat
Dominggus juga menekankan bahwa penguatan ketahanan pangan tidak boleh berhenti pada penyediaan beras, numun juga untuk memperkuat sumber-sumber pangan lokal seperti sagu, umbi-umbian, pisang dan lainnya.
TOKOHKITA. Provinsi Papua Barat mencanangkan kembali pangan lokal sebagai sumber pangan utama selain beras. Tidak hanya sebagai antisipasi krisis pangan akibat dampak Covid-19 tetapi juga untuk memperkuat ketahanan pangan dalam jangka panjang secara berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan Dominggus Mandacan, Gubernur Papua Barat pada pembukaan Pencanangan Ketahanan Pangan Kampung dengan Penanaman Pangan Lokal. Acara yang diadakan pada Senin (11/5) di Kampung Muari Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan ini dilaksanakan dalam rangka persediaan logistik pangan masyarakat kampung untuk mengantisipasi dampak Covid-19 di Provinsi Papua Barat. Dan sebagai bukti bahwa Papua Barat memiliki lahan yang mampu menghasilkan bahan pangan bagi seluruh masyarakat di Provinsi Papua Barat.
Dalam sambutannya Dominggus juga menekankan bahwa penguatan ketahanan pangan tidak boleh berhenti pada penyediaan beras, numun juga untuk memperkuat sumber-sumber pangan lokal seperti sagu, umbi-umbian, pisang dan lainnya.
“Saya minta untuk kita semua terutama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memperkuat pangan lokal tidak hanya sebagai antisipasi krisis pangan akibat dampak Covid-19 tetapi juga untuk memperkuat ketahanan pangan kita dalam jangka panjang secara berkelanjutan. Lahan pangan lokal harus dijaga dan diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan kita semua.” tegasnya.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pangan masyarakat, Gubernur berharap melalui program Penanganan dan Pencegahan COVID-19, Pelaksanaan Padat Karya Tunai (PKTD), serta Pemberian Bantuan Langsung Tunai Desa (BLT-DESA), masyarakat di kampung-kampung dapat membuka kebun masing-masing dengan menanam pangan lokal seperti singkong, keladi, betatas, pisang dan lainnya.
Saat ini, Provinsi Papua Barat memiliki lahan padi kurang lebih 10.500 Ha yang tersebar di beberapa daerah sentra produksi padi, yakni Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Sorong, Sorong Selatan, Raja Ampat, Fakfak dan Kaimana. Dan hasil dari panen padi di Distrik Oransbari seluas 645 Ha ini diperkirakan akan menghasilkan beras sebesar 1.200 ton. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Provinsi Papua Barat memiliki lahan yang mampu menghasilkan beras untuk bahan pangan bagi seluruh masyarakat.
"Mari kita jadikan Distrik Oransbari Manokwari Selatan sebagai lumbung pangan, menuju Papua Barat swasembada produksi beras” ujar Dominggus di akhir sambutannya. Gubernur Provinsi Papua Barat juga mengucapkan terima kasih secara khusus kepada petani yang telah bekerja keras untuk melakukan penanaman padi di lahannya.
Setelah melakukan panen padi sawah, Dominggus juga memberikan bantuan bahan pokok secara simbolis melalui Lembaga keagamaan dalam rangka jaring pengaman sosial penanganan dampak Covid-19.
Editor: Tokohkita