Paguyuban Sunda Ngumbara Papua Akan Bantu Pemulangan Warga Asal Garut
M Iriyanto Pawika, Ketua Paguyuban Sunda Ngumbara Provinsi Papua mengatakan, pihaknya sudah mengecek langsung kondisi warga tersebut bahkan sudah memberikan bantuan sembako. "Pada intinya pihak paguyuban sudah mengecek kang Asep Koswara dkk, alhamdulillah mereka sehat dan dalam kondisi baik-baik semua," katanya.
TOKOHKITA. Paguyuban Sunda Ngumbara Provinsi Papua siap membantu pemulangan warga asal kota dodol ini ke kampung halamannya. Sebelumnya, sejumlah warga asal Garut tertahan di Papua lantaran tidak bisa kembali setelah Bandara Sentani ditutup menyusul kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah penularan viru corona di wilayah tersebut.
M Iriyanto Pawika, Ketua Paguyuban Sunda Ngumbara Provinsi Papua mengatakan, pihaknya sudah mengecek langsung kondisi warga tersebut bahkan sudah memberikan bantuan sembako. "Pada intinya pihak paguyuban sudah mengecek kang Asep Koswara dkk, alhamdulillah mereka sehat dan dalam kondisi baik-baik semua," katanya kepada KONTAN, Selasa (2/6/2020).
Menurut dia, pada umumnya warga Garut ini ingin segera pulang dan mendapat kepastian kapan Bandara Sentani kembali membuka layanan untuk penumpang. Bandara ini ditutup sejak 26 Maret 2020 lalu, untuk mencegah penyebaran virus corona di wilayah itu. Kebijakan itu merupakan keputusan bersama antara Forkompinda Provinsi Papua dengan bupati dan wali kota se-Papua.
Rencananya, Bandara Sentani akan dibuka kembali untuk penerbangan sipil atau penumpang pada Kamis (4/ 6) mendatang. Adapun selama penutupan tersebut, hanya angkutan barang yang mengangkut logistik, pengangkutan pasien dalam keadaan emergency, yang diperbolehkan. "Intinya mereka inginkan jika bandara dibuka segera dipulangkan. Paguyuban hanya bisa mendampingi dan membantu kepulangan warga ini semampunya jika bandara sudah di buka, termasuk salah satu pendampingan untuk pemeriksaan bebas Covid-19 di Jayapura," sebut Iriyanto.
Awaluddin, Corporate Communication Senior Manager PT Angkasa Pura I (Persero) mengatakan, larangan penerbangan orang di Bandara Sentani berlaku sampai 4 Juni 2020. Namun demikian, untuk kepastiannya masih menunggu kebijakan dari pihak otiritas termasuk Pemda Papua.
"Berdasarkan informasi dari tim humas DDJ, rencananya besok Rabu (3/6) ada rapat antara Forkompinda Provinsi Papua dan dihadiri juga GM Bandara Sentani. Jadi besok baru akan diputuskan," ujarnya. Menurut dia, pihak AP I dan Bandara Sentani mengikuti pada kebijakan Pemerintah Provinsi Papua, terkait operasional bandara pada masa pandemi Copid-19.
Sebelumnya, Asep bersama empat warga Garut berangkat ke Papua pada 2 Maret 2020 lalu, untuk mengerjakan pembangunan kandang ayam petelur. Pekerjaan borongan tersebut selesai dalam waktu 50 hari berikutnya. Nahas, ketika hendak pulang ke Jawa, bandara di Papu tutup menyusul pemberlakuan lockdown seiring merebaknya penularan virus corona. Hingga saat ini, Pemda Papua masih menutup akses bandara untuk penebangan sipil.
Selama tertahan di Papua, Asep dan rekannya bertahan hidup dengan sisa uang hasil pekerjaan tersebut. Namun, lama-kelamaan bekal terus menipis karena belum mendapat bantuan sosial. "Sekarang, bantuan sudah ada salah satunya dari Paguyuban Sunda di Papua," ungkap Asep. Hingga saat ini, ada 19 warga asal Garut yang sedang diupauakan pemulangannya.
Efek penutupan bandara
Hari ini, Iriyanto bilang, Paguyuban Jawa, Sunda dan Madura bersilaturahim dengan Kasdam XVII/Cenderawasih Brigadir Jenderal TNI Bambang Trinsnohadi. Dalam kesempatan tersebut, pihak paguyuban menyampaikan harapannya agar Bandara Sentani segera dibuka. Pasalnya, efek dari penutupan bandara ini sangat besar terhadap perekonomian para perautauan di wilayah Papua.
"PSBB yang sedang diberlakukan di Jayapura ber dampak besar terhadap ekonomi warga Sunda yang ada di Papua. Harapannya PSBB diakhiri dan diberlakukan new normal serta bandara bisa dibuka secepatnya. Itu yang tadi kami diskusikan Paguyuban Jawa, Sunda dan Madura bersama bapak Kasdam XVII/Cenderawasih," ungkapnya.
Atas masukan paguban tersebut, Kasdam XVII/Cenderawasih merespon dengan baik dan akan disampakan pada rapat Forkompinda Provinsi Papua yang akan dilangsungkan Rabu (3/6/2020). "Kalau tadi semua masukan kami, beliau tampung dan insya Allah besok ada rapat Forkompinda untuk hal tersebut," jelas Iriyanto.
Menurut dia, penutupan bandara untuk penumpang sipil sangat fatal. Sebab, mengakibatkan berkurangnya pendapatan bagi warga yang usaha di tempat. Bahkan sampai putusnya rezeki mereka yang usahanya jualan keliling seperti tukang sendal, kacamata, tukang gordeng, dan tukang kain. "Tukang cukur sudah tidak boleh buka termasuk tempat-tempat usaha di kawasan wisata Kota Jayapura. Tidak boleh beroperasional lagi sampai sekarang, sehingga tidak sedikit warga yang hidupnya berharap dari bantuan Pemprov Papua," beber Iriyanto.
Alhasil, selama pandemi Covid-19 dan pemberlakukan PSBB, Iriyanto bilang, warga peratuan ini bertahan dari sembako-sembako bantuan Pemprov Papua dan lainnya. "Semua sembako yang paguyuban terima, kami bagikan untuk warga Sunda dan Banten. Tidak ada di paguyuban aktif atau tidak aktif, kami bagikan semua karena semua sembako yang kami terima untuk warga Sunda dan Banten," tukasya.
Editor: Tokohkita