Marwan Jafar
Gugus Tugas Covid-19 Harus Adil dan Mencerahkan Masyarakat
- Beranda /
- Parlemen Kita /
- Selasa, 23 Juni 2020 - 05:47 WIB
Tim Gus Tugas Covid-19 plus jajaran kementerian, KSP serta lembaga lain dan jajaran pemda yang berkompeten, jangan terjebak atau cenderung lebih memfokuskan perhatian ke mal-mal dan tempat-tempat peribadahan terkait pencegahan penyebaran wabah virus Corona sekarang.
TOKOHKITA. Beberapa hari lalu, buat pertama kali Presiden Joko Widodo mendatangi kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta. Didampingi Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, presiden memberikan beberapa arahan buat dilaksanakan oleh Tim Gugus Tugas yang diketuai Kepala BNPB, beranggota 8 kementerian, unsur TNI, Polri dan KSP serta Gubernur, Bupati dan Walikota seluruh Indonesia.
Ditekankan presiden, Tim Gugus Tugas masih menghadapi tugas besar, mengawasi masa adaptasi, wajib gunakan data-fakta, pakai pendekatan scientifik, hadirkan tentara dan polisi, perlu tahapan serta libatkan seluruh elemen masyarakat. Di samping itu, Tim Gugus Tugas Covid mestinya mampu bertindak adil serta mencerahkan kepada segenap lapisan atau berbagai komunitas sehingga mereka merasa tenang secara psikologis di masa pandemi besar saat ini.
"Seraya mengapresiasi tulus kinerja Tim Gugus Tugas Covid-19, kami juga tetap mendorong agar sepak terjang lembaga yang didukung banyak kementerian, TNI, Polri, KSP serta seluruh gubernur, bupati dan walikota maupun dana besar tersebut mampu menjangkau ke lebih banyak komunitas di masyarakat secara lebih rinci, terukur dan konkret," kata Anggota DPR RI Marwan Jafar, Senin (23/6/2020).
Menurut dia, terlepas dari perlu tidaknya penguatan komando lebih tegas bagi Gugus Tugas kepada unsur-unsur lainnya, lembaga ini mestinya tidak terkesan cukup melaporkan berapa update perkembangan jumlah orang yang positif, dirawat, sembuh serta meninggal karena Covid-19 dari hari ke hari.
"Mohon maaf, pembaruan laporan atau data perkembangan harian tersebut memang amat penting. Maksud saya, selain itu sebenarnya Tim Gus Tugas yang bersinergi dengan Forkopimda 'kan dapat mendata bertahap serta berkelanjutan misalnya berapa banyak pasar tradisional di kabupaten, kecamatan dan desa apa atau kota mana yang sudah atau belum melaksanakan protap pencegahan Covid-19? Lalu bentuk bantuan apa saja yang sudah diberikan oleh Gus Tugas yang bekerja sama dengan bupati dan pemda kepada para pedagang pasar-pasar tradisional setempat? Mungkin perlu dibagikan gratis masker, plastik tebal pelapis wajah, sarung tangan karet atau botol cairan hand sanitizer. Atau sepekan sekali, los-los lapak di pasar apakah sudah disemprot disinfektan atau belum misalnya," ujar Marwan mantan Ketua Fraksi PKB di DPR RI.
Ia menambahkan, sejumlah saran nyata dan bisa dilakukan tersebut, diyakini mampu memberikan rasa keadilan bagi komunitas ratusan ribu pedagang pasar di tengah masih berlangsungnya Wabah Corona. Manfaatnya, para pedagang pasar tradisional di seantero Tanah Air dapat tetap berjualan dengan tenang. "Sangat sedih kita mendengar berita 14 pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jaksel, dinyatakan positif Covid-19. Akibatnya tiga hari berikutnya pasar itu harus diawasi, meski sudah disemprot disinfektan. Ini pasar di ibukota negara, bagaimana dengan perhatian buat pasar-pasar tradisional di daerah-daerah lain," tukas sosok yang juga mantan Menteri Desa-PDTT ini.
Marwan mengingatkan sekali lagi, selain pasar-pasar tradisional, tempat titik kumpul warga masyarakat yaitu terminal-terminal bus antar kota dan antar provinsi serta pelabuhan laut atau penyeberangan dan lokasi wisata juga sangat layak mendapat perlakuan serupa. Tim Gus Tugas Covid-19 plus jajaran kementerian, KSP serta lembaga lain dan jajaran pemda yang berkompeten, jangan terjebak atau cenderung lebih memfokuskan perhatian ke mal-mal dan tempat-tempat peribadahan terkait pencegahan penyebaran wabah virus Corona sekarang.
Editor: Tokohkita