Marwan Jafar
Kurangi Impor, Berdayakan Produk Domestik
- Beranda /
- Parlemen Kita /
- Rabu, 5 Agustus 2020 - 14:52 WIB
Menengok pengalaman berbagai negara juga menunjukkan berkat kinerja serius pada keempat sektor agrobisnis dan agroindustri tersebut terbukti berkontribusi besar untuk memperkuat fondasi perekonomian bangsa. Lebih dari itu, sinergi kedua sektor dari hulu hingga hilir itu secara berkelanjutan juga hampir dipastikan bakal berpengaruh positif pada berbagai lini perekonomian.
TOKOHKITA. Di tengah Pandemi Covid-19 yang terus menggerogoti sejumlah sektor ekonomi bangsa, mestinya kondisi ini dapat menjadi momentum bagi jajaran pemerintah buat membenahi atau memulai upaya mengurangi importasi beberapa komoditi barang-barang yang dikonsumsi langsung warga masyarakat.
Khususnya importasi bahan pangan seperti beras, gula, kedelai, bawang putih dan sebagainya. Kenapa demikian? Sebab, pengurangan impor-impor komoditas tersebut sesungguhnya sangat bisa dilakukan dengan cara memprioritaskan penggunaan atau pasokan barang sejenis di dalam negeri.
Upaya ini diyakini bisa buat mendorong bergeraknya ekonomi beberapa sektor riil atau produktif di kalangan masyarakat. Marwan Jafar anggota Komisi VI DPR RI menyampaikan hal tersebut hari ini (5/8/2020) kepada para pekerja media massa di Jakarta. Ia mengingatkan, sungguh ironis bila di masa Pandemi Covid-19 volume dan nilai importasi beberapa komoditas pangan tidak berkurang atau sama seperti halnya saat kondisi sebelum serangan virus Corona.
"Mestinya sektor-sektor semisal pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, sejumlah sektor UMKM serta ekonomi kreatif sebagai produsen komoditas konsumsi pangan sangat berpeluang mengganti atau mensubstitusi beberapa komoditi impor yang bernilai dan bervolume besar serta amat menguras devisa negara," ujar mantan Menteri Desa-PDTT ini.
Marwan menambahkan, menengok pengalaman berbagai negara juga menunjukkan berkat kinerja serius pada keempat sektor agrobisnis dan agroindustri tersebut terbukti berkontribusi besar untuk memperkuat fondasi perekonomian bangsa. Lebih dari itu, sinergi kedua sektor dari hulu hingga hilir itu secara berkelanjutan juga hampir dipastikan bakal berpengaruh positif pada berbagai lini perekonomian.
"Sinergi ini mulai dari penyerapan tenaga kerja, masuknya sejumlah investor, memperkuat posisi cadangan devisa negara hingga berkontribusi signifikan terhadap penerimaan fiskal serta pendapatan warga masyarakat maupun pertumbuhan ekonomi nasional," tandas Marwan Jafar yang juga mantan Ketua Fraksi PKB di DPR RI.
Ia masih bisa mengerti atau memberi pengecualian jika importasi dilakukan pada barang atau bahan baku yang memang tidak tersedia atau sulit didapat di dalam negeri. Misalnya barang buat keperluan untuk dunia industri dan sektor manufaktur. Maksudnya, barang tersebut juga bukan bahan pangan yang dikonsumsi secara langsung oleh warga masyarakat.
Editor: Tokohkita