Kembalikan Aset Negara, Vespa Putih Jadi Andalan Pradi Menyapa Warga
"Selama ini negara memberikan fasilitas pada saya, di antaranya kendaraan untuk operasional. Di saya ada roda empat (mobil) dua unit dan motor dua unit. Saya kembalikan semua kepada negara,” katanya, Jumat (25/9/2020)
TOKOHKITA. Berdasarkan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU), masa cuti untuk petahana yang bakal maju dalam Pilkada serentak pada 9 Desember nanti dimulai pada Sabtu, 26 September 2020. Tak hanya cuti, mereka juga diwajibkan untuk mengembalikan aset negara.
Untuk diketahui, ada dua pasangan calon yang bertarung di Pilkada Depok. Mereka adalah Pradi Supriatna-Afifah Alia dengan nomor urut 1, dan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono dengan nomor urut 2.
Pradi Supriatna, calon wali kota yang sampai saat ini masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok mengaku, sebelum masa kampanye atau masuk masa cuti, dirinya akan segera mengembalikan sejumlah kelengkapan dinas yang dimiliki. Termasuk empat kendaraan yang merupakan fasilitas negara. "Selama ini negara memberikan fasilitas pada saya, di antaranya kendaraan untuk operasional. Di saya ada roda empat (mobil) dua unit dan motor dua unit. Saya kembalikan semua kepada negara,” katanya, Jumat (25/9/2020)
Setelah itu, politikus Partai Gerindra ini akan melanjutkan aktivitas dengan kendaraan pribadi. Nah, salah satu yang jadi andalannya adalah Vespa tahun 1970-an. "Langkah berikutnya kita akan ikuti aturan yang sudah diberikan KPU pada kami, di antaranya sosialisasi kami pada msyarakat dalam menyampaikan visi misi program-program kami ke depan, semua ini akan kami laporkan, termasuk pada Bawaslu,” sebut Pradi, yang sebelum terjun ke pentas politik dan menjadi birokrat merupakan seorang pengusaha.
Dengan demikian, Pradi memastikan masa cuti tersebut bakal membuat dirinya tambah sibuk. “Ini bukan ngisi waktu luang malah, karena ini sudah masuk masa sosialisasi kampanye, masyarakat banyak ingin ditemui,” ujarnya pria yang dikenal humoris dan supel ini. Di sisi lain, Pradi mengakui, masa cuti ini akan dimanfatkannya untuk mengganti waktu yang selama ini sedikit bersama keluarga.
“Pastinya ada kelonggaran waktu terutama buat keluarga, ini yang kadang-kadang saya suka berselisih jam dengan istri. Istri pulang, saya belum pulang. Nah, saya bisa menyesuaikan kondisi ini,” Ketua DPC Partai Gerindra ini. Menurut Pradi, empat kendaraan yang akan dikembalikannya adalah dua mobil dan dua motor jenis N-Max, termasuk pengawalan, tidak lagi pakai protokol.
Terkait harta kekayaan, Pradi sudah melaporkannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan data yang dihimpun, dari keempat kandidat yang manju di Pilkada Depok, Afifah lah yang tercatat memiliki nilai kekayaan tertinggi. “Aku lupa detailnya dan aku enggak jumlahin soalnya kan ini sekian-sekian. Kalau enggak salah totalnya kurang lebih Rp33 miliar,” kata Afifah saat dikonfirmasi, Rabu, 23 September 2020.
Wanita yang berlatar belakang pengusaha properti ini menuturkan, kekayaannya itu semua aset tidak bergerak. “Kalau aset bergerak atas nama suami, nah saya pisah harta juga sama suami,” tuturnya. Kader PDIP ini mengaku, sejumlah kendaraan yang dimiliki atas nama sang suami. “Yang besar sih satu rumah di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Mungkin sekitar Rp15 miliar,” ujarnya.
Sementara itu, calon wali kota Depok, Pradi tercatat memiliki harta tanah dan bangunan di enam titik, dengan total senilai Rp3.088.246.000. Kemudian untuk data dua mobil mewah yang dimiliki Pradi nilai keseluruhannya mencapai Rp550.000.000. Selanjutnya, kas dan setara kas Rp215.000.000. Dengan demikian, jumlah harta kekayaan politisi Gerindra itu mencapai Rp3.853.246.000.
Berdasarkan situs resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam laporan elhkpn.kpk.go.id mencatat, data harta tanah dan bangunan di empat titik yang dimiliki Idris mencapai Rp2.131.668.000. Kemudian untuk kendaraan, Idris memiliki tiga mobil dan dua motor senilai Rp588.500.000. Untuk harta bergerak lainnya senilai Rp1.550.000. Kas dan setara kas Rp395.121.224. Adapun total keseluruhan harta petahana yang diusung kembali oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu senilai Rp3.116.839.224.
Lalu, Imam Budi Hartono tercatat memiliki lima titik tanah dan bangunan senilai Rp8.200.000.000. Kendaraan yang dilaporkan tiga motor dengan nilai Rp42.000.000. Harta bergerak lainnya, Rp20.000.000. Selanjutnya, kas dan setara kas Rp59.133.037. Sub total Rp8.321.337.000. Utang Rp337.000.000. Dengan demikian, harta kader PKS yang menjabat sebagai anggota DPRD Jawa Barat itu mencapai Rp7.984.133.037.
Editor: Tokohkita