Farabi A Rafiq: Pradi Mudah Diterima di Kalangan Milenial
Pria yang berprofesi sebagai dokter anak ini menilai, Pradi juga diterima di kalangan milenial Depok. "Masih muda dan dekat dengan millenial. Sebab itu, diterima di kalangan millenial Depok. Dalam komunitas motor, ya dia main motor, bulutangkis, ya dia main bulutangkis juga. Karena memang badannya masih segar," kata Farabi.
TOKOHKITA. Sosok Pradi Supriatna yang supel dan tidak pilah-pilah membuatnya mudah diterima berbagai kalangan. Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, Farabi A. Rafiq, pun tidak memungkirinya.
Pria yang berprofesi sebagai dokter anak ini menilai, Pradi juga diterima di kalangan milenial Depok. "Masih muda dan dekat dengan millenial. Sebab itu, diterima di kalangan millenial Depok. Dalam komunitas motor, ya dia main motor, bulutangkis, ya dia main bulutangkis juga. Karena memang badannya masih segar," kata Farabi, baru-baru ini.
Adapun figur Afifah Alia, yang mendamping Pradi dalam pencalan sebagai wali kota dan wakil wali kota Depok pada pilkada serempak 9 Desember 2020 mendatang, juga terbilang masih mudah jika dilihat dari usianya. "Ibu Afifah juga termasuk yang muda, dari tahun lahirnya pun kelihatan. Nanti, orang akan paham mana yang milenial beneran," tukas anak dari penyanyi dangdut kawakan, A Rafiq ini.
Mengenai program kerja, Farabi menganggap, berobat gratis hanya dengan menggunakan KTP harus dilirik seluruh masyarakat. Program inisiasi Golkar ini harus berjalan di Pilkada Depok 2020 yang menjadi gerbang awalnya. “Tiap warga Depok yang ingin berobat hanya menunjukan KTP Depok dan gratis, khususnya untuk kelas 3,” papar Farabi.
Ia pun menegaskan, pihaknya sudah punya breakdown mekanismenya jika nantinya program tersebut berjalan. Program itu tidak membuat Kota Depok bangkrut dan tidak tumpang tindih dengan BPJS Kesehatan. “Kekuatan APBD Kota Depok mampu kok. Tapi, harus dikelola dengan jenius, tidak bisa otak pas-pasan. Gimana dengan anggaran segitu, tapi rakyat Depok bisa berobat gratis,” tegasnya.
Yang paling simpel, Farabi melanjutkan, caranya adalah memanfaatkan fasilitas yang ada dan mengoptimalkan sarana yang sudah tersedia. “Di Kota Bekasi sudah bisa, Walikotanya dari Golkar, dekat dengan Kota Depok. Ini bisa kita contoh, atau bahkan adopsi langsung sistem di sana,” paparnya.
Farabi juga berharap agar masyarakat Depok dapat menggunakan hati nuraninya dan bijak dalam menentukan pilihan pemimpinnya di Pilkada Depok 2020. “Jangan sampai tergoda sejumlah rupiah. Semua harus bersatu, benahi Kota Depok. Sebab, kami pengusung Pradi-Afifah ingin Kota yang Mengayomi, Modern dan Berbudaya,” ujarnya.
Editor: Tokohkita