Pradi Supriatna: Majemuk, Indonesia Kecil Ada di Depok
“Kita tahu Depok sangat majemuk, sangat heterogen dan ini menjadi kekayaan kita tentunya karena, Indonesia kecil ada di Depok,” kata Pradi Supriatna saat menyambangi Sanggar seni dan budaya Rantang Kapitan, di RT02/RW010, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Kota Depok.
TOKOHKITA. Calon Wali Kota Depok nomor urut satu Pradi Supriatna menyebut Indonesia kecil ada di Kota berikon Belimbing karena, terdapat keberagaman suku, budaya dan bahasa.
“Kita tahu Depok sangat majemuk, sangat heterogen dan ini menjadi kekayaan kita tentunya karena, Indonesia kecil ada di Depok,” kata Pradi Supriatna saat menyambangi Sanggar seni dan budaya Rantang Kapitan, di RT02/RW010, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Kota Depok.
Pradi mengungkapkan, kunjungannya terhadap sanggar-sanggar yang turut melestarikan budaya di Kota Depok adalah salah satu rangkaian kampanye yang menjadi fokus pasangan Afifah Alia dalam kontestasi Pilkada Depok 9 Desember mendatang tersebut.
“Kunjungan kali ini kepada warga masyarakat yang konsen pada seni dan budaya, ini patut kita apresiasi dan suport tentunya, yang pada akhirnya pada kebijakan Wali Kota ke depan, ini juga sebagai perekat dan identitas kewilayahan,” katanya, Selasa (27/10).
Dirinya berharap, agar talenta generasi muda dapat tersalurkan melalui, sanggar-sanggar maupun wadah yang turut melestarikan budaya. “Berharap agar dapat tumbuh dan berkembang, menampung talenta-talenta bagi generasi muda yang berkeinginan dalam seni dan budaya,” harap Pradi.
Sementara, Ketua Sanggar seni dan budaya Rantang Kapitan Nurhadi menuturkan, sosok Pradi diharapkan mampu menyalurkan aspirasi para pelaku budaya di Kota Depok. “Beliau sangat peduli budaya, apalagi beliau pribumi Kota Depok, sangat merespons positif upaya-upaya pelaku budaya,” beber Nurhadi.
Nurhadi menjelaskan, budaya kurang mendapat perhatian yang maksimal dari Pemerintah setempat. “Kita membutuhkan wadah yang memang betul-betul peduli pada budaya, masa kepemimpinan Wali Kota sekarang cukup baik tapi masih belum maksimal,” tutupnya.
Editor: Tokohkita
