Platform Teknologi Pendidikan Leap Raih Pendanaan Rp 245 Miliar
Leap membangun sebuah platform satu atap (one-stop) untuk calon pelajar luar negeri dan pelajar internasional yang ingin mengetahui rincian studi mereka sekaligus menawarkan pembiayaan terhadap studi tersebut.
TOKOHKITA. Leap, platform fasilitator pendidikan luar negeri terkemuka asal India yang menjalankan www.leapfinance.com dan www.leapscholar.com, mengumumkan telah meraup pendanaan sebesar 17 juta dolar AS (sekitar 245 miliar rupiah) dalam putaran pendanaan ekuitas baru Seri B mereka. Putaran pendanaan tersebut dipimpin oleh Jungle Ventures yang berbasis di Singapura. Sequoia Capital India dan Owl Ventures juga turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan tersebut.
Leap membangun sebuah platform satu atap (one-stop) untuk calon pelajar luar negeri dan pelajar internasional yang ingin mengetahui rincian studi mereka sekaligus menawarkan pembiayaan terhadap studi tersebut. Pendanaan ini diraih dalam kurun waktu kurang dari setahun setelah sebelumnya Leap mengumpulkan 5,5 juta juta dolar AS (lebih dari 79 miliar rupiah) yang dipimpin oleh Sequoia. Dengan demikian perusahaan rintisan tersebut telah meraup dana sejumlah 22,5 juta dolar AS (lebih dari 324 miliar rupiah).
Pendanaan terbaru ini akan digunakan untuk memperluas portofolio produk, memperkuat tim teknologi dan bisnis serta memperluas bisnis mereka secara geografis dan menumbuhkan komunitas pelajar mereka dengan lebih agresif. Leap juga akan mendirikan kantor global untuk kemitraan kelembagaan dan fungsi bisnis lainnya.
Co-founder Leap Arnav Kumar mengatakan, “Kami adalah suatu solusi satu atap(one-stop solution) untuk semua kebutuhan calon pelajar luar negeri. India memiliki kelompok lulusan berbahasa Inggris dan pendidikan STEM (Science Technology Engineering and Mathematics) terbesar, dan jutaan lulusan dari kelompok tersebut menginginkan gelar dari kampus internasional serta karir global.
Lebih lanjut Arnav menjelaskan bahwa berbagai proses tersebut memerlukan informasi yang akurat serta bimbingan dari ahlinya. “Komunitas online kami membantu para pelajar mengevaluasi pilihan karier, membangun jaringan dengan para senior dan memilih kursus terbaik. Kemudian, kami menggunakan data ini untuk menawarkan persiapan ujian yang terpersonalisasi, layanan konseling profesional, panduan visa dan produk keuangan,” katanya.
Komunitas dan jaringan calon pelajar luar negeri Leap telah tumbuh hingga beranggotakan 500.000 pelajar dan alumni dengan 200.000 pengguna aktif bulanan (MAU) yang bertukar 9 juta pesan obrolan bulan lalu.
Leap diluncurkan pada tahun 2019 dengan produk pinjaman dana pendidikan internasional mereka – menawarkan pinjaman tanpa agunan, biaya studi penuh, dan pinjaman bermata uang dolar untuk pelajar India yang menempuh pendidikan internasional di AS. Sejak itu, Leap memperluas lini produk mereka dan juga melakukan ekspansi ke Kanada, Inggris, dan Australia.
Co-founder Leap, Vaibhav Singh berkata, “Misi kami adalah menghadirkan akses yang lebih mudah terhadap pendidikan dan karier global bagi para pelajar India yang berprestasi. Kami membuka akses ke produk keuangan dan layanan karir yang biasanya tidak didapatkan pelajar internasional. Anda dapat menganggap kami sebagai sejenis neobank yang menawarkan produk terpersonalisasi bagi komunitas pelajar internasional.”
Pinjaman dana pendidikan Leap jauh lebih murah daripada alternatif yang tersedia di pasar. Leap juga menawarkan rekening bank internasional, yang merupakan produk pertama dari jenisnya – pelajar mendapatkan rekening bank dan kartu debit AS saat berada di India, tanpa biaya dan disertai nilai tukar valuta asing (valas) terendah. Leap akan segera menerbitkan kartu kredit yang disesuaikan untuk kebutuhan pelajar internasional.
Founding Partner Jungle Ventures, Amit Anand mengatakan, “Leap menandai investasi pertama kami dalam bidang edutech. India adalah pasar terbesar kedua secara global untuk studi luar negeri. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, jumlah pendaftar studi pendidikan tinggi ke luar negeri dari India setiap tahunnya meningkat lebih dari 300%.
Lebih lanjut Amit mengatakan negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam, Indonesia, dan Malaysia adalah penyumbang besar dalam pasar studi luar negeri. Hal ini merupakan peluang yang besar dalam lanskap yang terfragmentasi. “Leap menangani peluang tersebut melalui platform teknologi end-to-end mereka dan pendekatan yang mengutamakan komunitas pelajar. Kami bangga dapat bermitra dengan Vaibhav dan Arnav dalam perjalanan perkembangan mereka, hingga mereka menjadi tujuan utama bagi pelajar yang mengejar pendidikan internasional.”
Leap telah membantu lebih dari 20.000 pelajar dalam studi luar negeri mereka dalam waktu setahun lalu dan menargetkan untuk dapat melayani 150.000 pelajar tahun ini.
“Tahun 2020 merupakan tahun tersulit bagi pendidikan internasional karena pembatasan perjalanan terkait Covid. Kami terkesan dengan ketangguhan tim Leap selama setahun terakhir, karena mereka tidak hanya telah melayani ratusan pelajar dengan solusi pembiayaan mereka, tetapi juga telah berinovasi dengan layanan Leap Scholar yang memberikan konseling kepada ribuan pelajar India yang ingin belajar di luar negeri. Strategi yang terintegrasi secara vertikal tersebut telah memperkuat fondasi Leap. Sequoia Capital India bermitra dengan Leap sejak tahap pra-peluncuran mereka dan sangat senang telah mendapat peluang untuk memperdalam komitmen tersebut,” kata Principal, Sequoia India, Ashish Agrawal.
Amit Patel, Managing Director Owl Ventures berkata, “Kita dihadapkan dengan sebuah kebutuhan akan platform satu atap global untuk mobilitas pelajar. Sementara pelajar pelajar harus berinteraksi dengan beberapa pihak dalam proses mereka untuk menempuh studi luar negeri. Solusi Leap menggabungkan semua entitas tersebut dan kami sangat senang dapat bermitra dengan Leap karena mereka menghadirkan nilai bisnis di segmen yang berkembang pesat ini.”
Editor: Tokohkita