Rokhmin Dahuri
Pemkot Dumai Harus Mengoptimalkan Potensi Kelautan dan Perikanan
Dalam kesempatan yang dihadiri Walikota Dumai H Paisal, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas IPB memparkan secara gamblang mengenai peta jalan pembangunan berbasis inovasi dan IMTAQ menuju Kota Dumai yang maju, sejahtera, mandiri dan berkelanjutan pada kawasan budidaya perikanan.
TOKOHKITA.Untuk meningkatkan ekonomi dibutuhkan sesuatu strategi yang bisa membuat perubahan untuk kemajuan masyarakat. Kota Dumai juga memiliki potensi kelautan dan perikanan yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Sektor yang akan kita bangun yaitu, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, industri dan pariwisata. Kita semua juga tahu potensi di kelautan kita melimpah. Semua itu butuh pemanfaatan yang maksimal, sehingga dapat meningkatkan pendapatan untuk masyarakat," demikian diutarakan Rokhmin Dahuri, Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan di Ruang Rapat Wan Dahlan Ibrahim, Kota Dumai, Riau, Rabu (21/4/2021)
Dalam kesempatan yang dihadiri Walikota Dumai H Paisal, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas IPB memparkan secara gamblang mengenai peta jalan pembangunan berbasis inovasi dan IMTAQ menuju Kota Dumai yang maju, sejahtera, mandiri dan berkelanjutan pada kawasan budidaya perikanan. Paisal berharap, pertemuan sekaligus diskusi tersebut dapat memberikan masukan yang berarti untuk Pemerintah Kota Dumai ke depannya, khususnya dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan.
"Bagaimana Kota Dumai ke depannya tergantung sama kita. Kita semua di sini berharap ke depan dapat menghasilkan suatu yang luar biasa, sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Semoga dengan materi yang disampaikan Prof. Rokhmin Daruri ini bisa menjadi inovasi bagi Pemerintah Kota Dumai untuk lebih semangat memajukan Kota Dumai," tutur Paisal.
Menurut Rokhmin, Dinas KP Provinsi Riau ke depan harus mampu meningkatkan investasi dan ekspor di perikanan budidaya, perikanan tangkap, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi perairan, jasa-jasa lingkungan perairan, dan perdagangan perikanan.
"Konsumsi ikan per kapita dan pemasaran ikan di Provinsi Riau juga harus ditingkatkan, sehingga mencapai seperti di Jepang, 100 kg per kapita. Sementara, impor komoditas dan produk perikanan harus seminimal mungkin," saran dia.
Rokhmin menambahkan, sesuai dengan tingkat kesiapannya, Gubernur Provinsi Riau dan Walikota Dumai mengusulkan kepada KKP untuk membuka usaha 1.000 ha budidaya tambak udang Vaname di Kota Dumai secara terpadu yang dilengkapi dengan industri hulu (hatchery dan pabrik pakan) dan industri hilir (pabrik es, cold storage, dan pabrik pengolahan udang bernilai tambah).
"Mulai tahun ini sampai 2024 dikembangkan 4.000 tambak udang Vaname intensif yang tersebar di Kabupaten Rokan Hilir, Kabubapten Bengkalis, Kabubapten Kepulauan Meranti, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Indragiri Hilir," sebut Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia ini.
Editor: Tokohkita