Direktur Kemanayo Rizal Azhar
Kemanayo Sajikan Itinerary Lengkap dalam Satu Platform Digital
Sambil melihat itinerary digital yang ada di gadgetnya Angel tampak bersemangat “Sekarang kita lanjut ke Balkondes Borobudur untuk makan, hanya 15 menit dari sini, jalan kaki saja ya!” ucapnya kepada teman-temannya yang ternyata mereka semua sedang menjelajahi napak tilas perjalanan boyband favorit mereka ketika berkunjung ke Jogjakarta.
TOKOHKITA. Setelah menikmati pemandangan Candi Borobudur, Angel, 20, bergegas mengajak teman-temannya untuk berfoto di salah satu sudut tangga. Sambil mengikuti pose yang sudah ditentukan, Angel berhasil mendapatkan foto yang diinginkannya, persis mengikuti pose salah satu boy band Korea favoritnya.
Sambil melihat itinerary digital yang ada di gadgetnya Angel tampak bersemangat “Sekarang kita lanjut ke Balkondes Borobudur untuk makan, hanya 15 menit dari sini, jalan kaki saja ya!” ucapnya kepada teman-temannya yang ternyata mereka semua sedang menjelajahi napak tilas perjalanan boyband favorit mereka ketika berkunjung ke Jogjakarta.
Jika di masa lalu mendapatkan itinerary atau rencana perjalanan adalah hal yang merepotkan karena keterbatasan informasi, sebaliknya di era digital saat ini, berbagai informasi telah membanjiri internet. Namun demikian, informasi tersebut tersebar secara acak dan parsial di berbagai website, maupun media sosial, dan hal ini menimbulkan kesulitan tersendiri bagi traveler untuk mendapatkan itinerary yang diinginkan. Hal inilah yang melatarbelakangi hadirnya Kemanayo, sebuah itinerary marketplace yang menyediakan berbagai pilihan itinerary secara menyeluruh dan personal.
Platform berbasis website dan mobile app ini menyediakan produk berupa berbagai macam itinerary, dengan panduan travel lengkap, built-in digital map, serta detail kegiatan yang dapat dilakukan, dan juga rekomendasi dari travel contributor mengenai hal apa saja yang seru dan wajib untuk dilakukan. Bagi pecinta media sosial, Kemanayo juga menyediakan informasi tambahan seperti spot foto Instagenic hingga tips dan trik yang bisa bikin makin eksis.
Rizal Azhar, Direktur, Kemanayo, mengatakan “Selama ini, banyak traveler yang kesulitan mendapatkan itinerary yang sesuai dengan keinginan mereka. Seringkali mereka harus berpindah-pindah ke banyak website, serta media sosial, lalu men-screenshot atau mencatat secara manual. Hal ini selain menyebabkan banyak waktu yang terbuang, sering kali juga membuat traveler menjadi bingung sendiri dalam menentukan.”
Kemanayo menawarkan perjalanan wisata yang unik dan personal, dimana setiap pilihan itinerary yang tersedia di dalam platform diciptakan secara tematik oleh travel contributor yang merupakan travel enthusiast, tour guide, UMKM, hingga masyarakat lokal dari setiap destinasi. “Sekarang sudah bukan jamannya lagi traveling yang kaku dan membosankan. Di Kemanayo, kami mengkategorikan itinerary yang tersedia secara tematik sesuai dengan minat dari traveler, seperti kuliner, sejarah, sport, outdoor, hingga instahunt. Ambil contoh, buat pecinta gowes, kalian bisa mendapatkan rute gowes yang seru dan anti mainstream, atau buat penggemar K-Pop, kalian juga bisa mendapatkan itinerary yang K-Pop banget,” tambah Rizal.
Sejalan dengan ini, Muhamad Tidar Hetsaputra, Koordinator Tata Kelola Ekonomi Digital II Kemenparekraf juga sependapat bahwa agar industri pariwisata Indonesia bisa pulih, dibutuhkan inovasi yang berbeda dan sesuai dengan tren masa kini. “Potensi pariwisata Indonesia sangat besar, dengan inovasi dan penerapan teknologi, kedepannya akan menumbuhkan ekosistem digital yang saya harap dapat membuka segala potensi pariwisata Indonesia”.
Kemenparekraf juga menambahkan bahwa kebangkitan pariwisata harus sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di wilayah masing-masing, terutama sektor UMKM. “Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki multiplier effect terbesar dalam roda perekonomian Indonesia. Dan sangatlah penting agar kemajuan pariwisata juga sejalan lurus dengan peningkatan ekonomi daerah, karena industri pariwisata berkaitan dengan berbagai subsektor mulai dari transportasi dan akomodasi hingga usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM),” tambah Muhamad Tidar Hetsaputra.
Menjawab harapan Kemenparekraf, Kemanayo juga secara rutin mengadakan kolaborasi dengan berbagai bisnis lokal dan tempat wisata maupun kuliner lokal di berbagai daerah. Melalui berbagai kolaborasi yang Kemanayo lakukan, traveler bisa mendapatkan pengalaman traveling yang menyeluruh. Selain dapat menikmati itinerary yang tersedia, traveler juga bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat, dan mencoba berbagai macam usaha lokal berkualitas.
Sebagai akselerator yang mensinergikan antara informasi dan data, pelaku bisnis, masyarakat, media, komunitas, jurnalis dan seluruh pihak terkait, Kemanayo terus melakukan inovasi agar dapat memberikan social impact dan pertumbuhan ekonomi pada setiap daerah kunjungan wisata, sehingga dapat turut membangkitkan industri pariwisata Indonesia pasca pandemi.
“Kemanayo selalu berusaha melibatkan sebanyak mungkin peran masyarakat lokal serta UMKM, dan bekolaborasi dengan pemerintah pusat maupun daerah, selain bertujuan agar dapat meningkatkan potensi pariwisata lokal, kami harap juga semakin membuka kesempatan bagi para pelaku usaha dalam mempromosikan usahanya,” tutup Rizal.
Editor: Tokohkita