Diwisuda Menteri Trenggono, Lulusan Sekolah Perikanan Langsung Bekerja dan Berwirausaha
Menteri Trenggono juga mengatakan, komitmen dan kebijakan KKP untuk meningkatkan akses pendidikan bagi putera-puteri nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, dan petambak garam minimal sebanyak 50% anak pelaku utama dari total jumlah peserta didik dan jumlahnya akan terus ditingkatkan.
TOKOHKITA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen penuh dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kelautan dan perikanan, dengan menyelenggarakan pendidikan pada 23 satuan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi kelautan dan perikanan.
Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat mewisuda 1.235 orang lulusan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Tahun Pelajaran 2020/2021 secara daring, Senin (28/6/2021).
Dia menjelaskan, penyelenggaraan pendidikan kelautan dan perikanan bersendikan empat pilar utama, yakni learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together. Keempat pilar tersebut ditujukan untuk membangun karakter yang berahklak mulia, beriman, bertakwa, memiliki kompetensi dan mampu berdaya saing tinggi baik secara nasional maupun internasional, yang harus ditunjang dengan pengembangan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), dan karakter (character building).
“Sistem pendidikan boarding school, kurikulum berbasis kompetensi, kewirausahaan, dan pendekatan pembelajaran teaching factory, dimaksudkan agar satuan pendidikan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki karakter unggul dan memiliki kompetensi sehingga menjadi tenaga kerja profesional, serta memiliki jiwa wirausaha yang kuat, dan akhirnya kami berharap lulusan SUPM dapat menjadi kekuatan bagi pengembangan dunia usaha dan dunia industri kelautan dan perikanan,” ujarnya.
Menteri Trenggono juga mengatakan, komitmen dan kebijakan KKP untuk meningkatkan akses pendidikan bagi putera-puteri nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, dan petambak garam minimal sebanyak 50% anak pelaku utama dari total jumlah peserta didik dan jumlahnya akan terus ditingkatkan. Selain itu, untuk memberikan akses pendidikan kepada masyarakat di seluruh Kabupaten/Kota, penerimaan peserta didik baru di satuan pendidikan lingkup KKP harus memperhatikan keterwakilan peserta didik yang berasal dari Kabupaten/Kota dan Provinsi yang ada di wilayah kerjanya maupun secara nasional.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Trenggono juga turut menyampaikan tiga program prioritas KKP, yaitu Peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sumber daya perikanan tangkap untuk kesejahteraan nelayan; Pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung oleh riset kelautan dan perikanan; serta Pembangunan kampung-kampung perikanan air tawar, air payau dan air laut berbasis kearifan lokal.
“Saya ingin membawa KKP ini rebound. Dengan adanya tiga program prioritas tersebut harus didukung oleh penerapan ekonomi biru melalui pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan yang didukung oleh penguatan riset,” ucap Menteri Trenggono.
Sementara itu, Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja melaporkan, para lulusan yang diwisuda kali ini terdiri dari 89 orang dari SUPM Ladong, Aceh; 140 orang dari SUPM Pariaman, Sumatera Barat; 148 orang dari SUPM Kota Agung, Lampung; 163 orang dari SUPM Tegal, Jawa Tengah; 123 orang dari SUPM Pontianak, Kalimantan Barat; 163 orang dari SUPM Bone, Sulawesi Selatan; 165 orang dari SUPM Waiheru, Maluku; 169 orang dari SUPM Sorong, Papua Barat; dan 75 orang dari SUPM Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Mereka terbagi ke dalam empat bidang keahlian, yaitu Nautika Kapal Penangkap Ikan sebanyak 357 orang, Teknika Kapal Penangkap Ikan sebanyak 263 orang, Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut/Agribisnis Perikanan Air Tawar sebanyak 348 orang, dan Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan sebanyak 267 orang. Pendidikan tersebut menggunakan sistem vokasi dengan porsi praktik 70?n teori 30%.
Dilaporkan Sjarief, sebagian wisudawan telah memiliki wirausaha yang telah dirintis sejak semester III melalui pembelajaran kewirausahaan. Sementara itu sebagiannya lagi sudah diterima bekerja di dunia usaha dan dunia industri yang selama ini telah menjalin kerja sama dengan SUPM. Sisanya melanjutkan kuliah dan bekerja di pemerintahan.
Laris manisnya para lulusan di dunia usaha dan dunia industri salah satunya karena para lulusan vokasi ini tak hanya mendapat ijazah, tetapi juga mendapat empat sertifikat keahlian sesuai program keahlian masing-masing dan juga sertifikat kompetensi yang diakui.
Sertifikat kompetensi tersebut antara lain Basic Safety Training, Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan II, Ahli Teknika Kapal Penangkap Ikan II, kompetensi keahlian teknik penangkapan ikan, kompetensi keahlian permesinan perikanan, Cara Budidaya Ikan yang Baik, Manager Pengendali Mutu, Cara Pembenihan Ikan yang Baik, kompetensi keahlian pembesaran dan pembenihan ikan, Hazard Analysis Critical Control Point, dan kompetensi keahlian pengolahan hasil perikanan.
Sebagai informasi, selain SUPM, KKP juga memiliki satuan pendidikan tinggi di berbagai daerah di Indonesia. Satuan pendidikan tinggi tersebut terdiri dari 1 Politeknik Ahli Usaha Perikanan (Kampus Jakarta, Bogor, dan Serang); 9 Politeknik Kelautan dan Perikanan di Pangandaran dan Karawang, Jawa Barat; Sidoarjo, Jawa Timur; Bitung, Sulawesi Utara; Sorong, Papua Barat; Kupang, Nusa Tenggara Timur; Bone, Sulawesi Selatan; Dumai, Riau; dan Jembrana; Bali; serta 1 Akademi Komunitas di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Wisuda satuan pendidikan tinggi tersebut pada Tahun Akademik 2020/2021 akan dilakukan sekitar bulan Agustus 2021.
Baik satuan Pendidikan menengah (SUPM) maupun satuan pendidikan tinggi (politeknik dan akademi komunitas) lingkup KKP, keduanya saat ini tengah menerima peserta didik baru yang akan masuk tahun ini. Informasi mengenai penerimaan peserta didik tersebut dapat diakses melalui website resmi www.pentaru.kkp.go.id.
Editor: Tokohkita