Indonesia Perlu Public Relations untuk Membangun Reputasi Internasional
Tantowi menekankan pentingnya posisi dan peran Indonesia di kawasan Pasifik. Indonesia terus melakukan upaya-upaya seperti pendekatan budaya dan ekonomi dalam menjalin hubungan dengan negara-negara sahabat di kawasan.
TOKOHKITA. Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook dan Niue Tantowi Yahya menyoroti perlunya peran Public Relations (PR) dalam meningkatkan awareness tentang Indonesia di kancah global, termasuk menangani berbagai isu yang berkembang terkait bangsa kita. Ia berpendapat bahwa perusahaan saja membutuhkan PR apalagi negara besar seperti Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Tantowi selaku salah satu pembicara dalam diskusi APPRI Connect bertajuk “Mencari Indonesia di Dunia.” Diskusi virtual edisi spesial dalam rangka Hari Kemerdekaan ini juga dihadiri oleh dua pembicara lainnya yakni Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari dan Jajang Hernandar selaku Direktur Xantena Vici.
Tantowi menambahkan bahwa masih ada ruang untuk mengapitalisasi berbagai potensi yang dimiliki oleh Indonesia. "Maka ini menjadi tugas besar bersama bagaimana kita mengemas seluruh aset yang dimiliki agar menjadi sesuatu yang menarik, bukan saja dalam konteks pariwisata tetapi juga pentingnya menanamkan kebanggaan kepada generasi muda bahwa mereka belong to this big nation,"pungkas Tantowi.
Dalam hal kerjasama internasional, Tantowi menekankan pentingnya posisi dan peran Indonesia di kawasan Pasifik. Indonesia terus melakukan upaya-upaya seperti pendekatan budaya dan ekonomi dalam menjalin hubungan dengan negara-negara sahabat di kawasan.
Di samping pengemasan seluruh aset dalam narasi yang menarik, promosi Indonesia kepada dunia juga bisa dilakukan dengan ikut serta dalam berbagai ajang internasional, salah satunya adalah olahraga. Masih hangat dalam ingatan, Indonesia berhasil menyabet medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 yakni melalui pasangan ganda putri bulutangkis Greysia Polii dan Apriani Rahayu. Dengan deretan prestasi yang ditorehkan, nama Indonesia dapat dipandang baik dan disegani oleh dunia dalam cabang olahraga badminton.
Raja Sapta Oktohari, yang akrab disapa Okto, mengatakan bahwa Olimpiade adalah ajang paripurna pertandingan olahraga di dunia. Dengan begitu, partisipasi Indonesia di ajang pertandingan olahraga bergengsi ini menjadi suatu cara untuk membawa Indonesia kepada dunia. Perlu juga dukungan, semangat, serta dorongan bersama bagi atlet untuk terus dapat membawa nama Indonesia di kancah internasional,” jelas Okto.
Selain itu, reputasi Indonesia juga harus dibentuk dan diperjuangkan oleh semua warga negara. Sebab sejatinya, setiap individu adalah duta bagi tanah airnya terlepas dari apapun latar belakangnya. Jajang Hernandar menegaskan pentingnya untuk bersinergi dalam mempromosikan Indonesia di berbagai bidang.
Akan tetapi sebelum menjadi pemain tingkat global maka Indonesia perlu memperbaiki karakter bangsa. Menurut Direktur agensi PR Xantena Vici tersebut, karakter bangsa merupakan elemen penting yang berdampak besar pada kemajuan negara. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan meningkatkan kemampuan literasi. “Jika tingkat literasi masyarakat rendah maka rakyat Indonesia akan dengan mudah terprovokasi pada isu-isu tertentu dan terjajah oleh persepsi negara lain yang memiliki kepentingan,” kata Jajang.
Selain memperbaiki karakter bangsa dan meningkatkan literasi, hal lain yang juga penting adalah melakukan proses penggalian internal untuk menemukan key message yang solid. Ini terkait dengan diferensiasi Indonesia di mata dunia. Dalam hal ini, tugas PR bukan hanya mendistribusikan pesan tapi juga harus diawali dan diakhiri dengan riset, ujar Jajang.
Lebih lanjut, Ketua Umum APPRI, Jojo S Nugroho berharap APPRI Connect kali ini dapat membuka wawasan dan menjadi ruang untuk mendorong kolaborasi dalam menggali potensi guna membangun narasi baik kepada seluruh warga negara serta strategi yang tepat demi membangun reputasi bangsa Indonesia di kancah globaL.
Editor: Tokohkita