Ekowisata Kampung Blekok Wujud Nyata Sinergi Konservasi dan Peningkatan Ekonomi
- Beranda /
- Kabar /
- LINGKUNGAN /
- Rabu, 29 September 2021 - 13:19 WIB
Ekowisata Kampung Blekok menjadi wujud nyata sinergi antara konservasi dan peningkatan ekonomi. Ini juga menjadi bentuk konkret dari pariwisata untuk pertumbuhan inklusif, seperti Tema Pariwisata Sedunia 2021. Kampung Blekok melibatkan semua pihak dan memberikan manfaat untuk semua orang.
TOKOHKITA. Melalui pengembangan Desa Wisata, pemerintah berupaya memulihkan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19. Hal tersebut mendapat dukungan penuh PT Paiton Energy (“Perusahaan” atau “Paiton Energy”) lewat program ekowisata di Kampung Blekok, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Ekowisata Kampung Blekok menjadi wujud nyata sinergi antara konservasi dan peningkatan ekonomi. Ini juga menjadi bentuk konkret dari pariwisata untuk pertumbuhan inklusif, seperti Tema Pariwisata Sedunia 2021. Kampung Blekok melibatkan semua pihak dan memberikan manfaat untuk semua orang.
Pada awalnya, Kampung Blekok merupakan kawasan pemukiman yang sangat membutuhkan upaya khusus untuk mendukung keberlanjutan hutan mangrove yang tumbuh di sana dan burung Blekok yang hidup di hutan mangrove. Sejak 2018 Paiton Energy berkolaborasi dengan pemerintah daerah terutama Dinas Lingkungan Hidup Situbondo, universitas, dan juga masyarakat untuk mulai melaksanakan konservasi dan membangun ekowisata berbasis masyarakat di Kampung Blekok.
Fokus Paiton Energy pada program ini adalah konservasi Mangrove dan burung Blekok melalui Mangrove Center, Program Penanaman Mangrove, dan Conservation Campaign. Juga program capacity building untuk pengelola wisata dan masyarakat sekitar, serta infrastruktur lain.
Kini Kampung Blekok telah menjadi kawasan ekowisata yang tepadu. Kawasan konservasi mangrove dan burung Blekok seluas 27 hektar ini terintegrasi dengan aktivitas ekonomi warga sekitarnya. Pembuatan dan penjualan produk ekonomi kreatif masyarakat berupa kerajinan kayu merupakan salah satu yang mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Chief Financial Officer PT Paiton Energy, Bayu Widyanto mengatakan pembangunan ekowisata yang terpadu seperti Kampung Blekok sangat penting karena hal ini merupakan contoh nyata pariwisata yang berkelanjutan. Artinya, pengembangan pariwisata yang bisa menjamin keberlangsungan sumber daya alam dan kehidupan sosial budaya, serta memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat.
Menurut Bayu Widyanto, ekowisata Kampung Blekok juga merupakan pariwisata untuk pertumbuhan inklusif, sesuai tema hari Pariwisata Sedunia 2021. “Dari awal pembangunannya melibatkan semua pihak, dan manfaat yang dihasilkannya dapat dinikmati secara luas,” kata dia.
CFS Manager PT Paiton Energy, POMI Bambang Jiwantoro mengatakan ekowisata Kampung Blekok mempunyai nilai unggul yaitu wahana edukasi alam untuk mengenal mangrove dan berbagai spesies burung, salah satunya Blekok. Ini yang tidak dimiliki tempat lain. Jadi dia berharap Ekowisata Kampung Blekok dapat masuk 10 Besar Desa Wisata Terbaik Indonesia.
Kholid Maulana, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Blekok mengatakan, program ekowisata di Kampung Blekok dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekitar serta menambah kesadaran masyarakat untuk melestarikan pohon mangrove. “Pohon mangrove sangat berguna untuk perlindungan dari abrasi, sekaligus menjadi rumah bagi burung Blekok,” ujarnya.
Saat ini ekowisata Kampung Blekok sudah masuk 50 besar dalam Penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Tim dari Kemenparekraf sudah melakukan penilaian atas kategori apa saja yang diunggulkan oleh Kampung Blekok pada Kamis, 16 September 2021.
Selanjutnya pada Jumat, 17 September 2021 yang lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, melakukan visitasi ke Kampung Blekok untuk melihat langsung program konservasi flora dan fauna di sana, serta mengunjungi produk ekonomi kreatif masyarakat setempat. Beliau juga menyampaikan bahwa Kampung Blekok dapat menjadi daya tarik wisata yang dapat membuka lapangan kerja.
Program konservasi dan ekowisata berbasis masyarakat di Kampung Blekok merupakan salah satu dari banyak program Corporate Social Responsibility (CSR) Paiton Energy yang dikategorikan dalam tiga fokus, yaitu mendukung keberlanjutan Perusahaan (pembangkit), keberlanjutan sosial ekonomi, serta keberlanjutan energi dan lingkungan.
Paiton Energy senantiasa berkomitmen dan berupaya keras agar pasokan listrik dari Perusahaan (unit 7, 8, dan 3) tetap terjaga selama situasi pandemi demi mendukung upaya PT PLN (Persero) menjaga keandalan sistem kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali.
Editor: Tokohkita