Kick Off & Launching PMO Kopi Nusantara
Perhutani Dukung Pengembangan Bisnis Kopi di Indonesia
Perhutani sangat membuka diri untuk melakukan kerjasama dengan pihak manapun sesuai dengan Visi Perhutani yaitu ‘Menjadi Perusahaan Pengelola Hutan Berkelanjutan dan Bermanfaat bagi Masyarakat dan Lingkungan.
TOKOHKITA. Perum Perhutani mendukung upaya pengembangan bisnis komoditas kopi di Indonesia melalui Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara yang merupakan program inisiatif Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memperkuat ekosistem kopi di Indonesia dan mengoptimalkan potensi kopi sebagai komoditas Nasional yang diwujudkan dengan Kick Off dan Launching PMO Kopi Nusantara serta pelepasan ekspor kopi perdana PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) di Pergudangan Kopi, Lampung pada Minggu (30/01).
Acara dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Tenaga Ahli BUMN Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kementerian Perdagangan, Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung, Wali Kota Bandar Lampung, Direktur Utama Perum Perhutani, Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial Perum Perhutani, Direktur Utama PT Inhutani V, Dewan Komisaris dan Direksi ID Food, Dewan Komisaris dan Direksi PT PPI, Ketua PMO Kopi Nusantara dan sebagai Direktur Pemasaran PTPN III, Segenap Dewan Komisaris dan Direksi PT Pupuk Indonesia, Riset Perkebunan Nusantara, PT Berdikari, PT Garam, PT Perikanan Indonesia, PT Sang Hyang Seri (SHS), Ketua Speciality Coffee Association Of Indonesia (SCAI), Ketua Sustainable Coffee Platform Of Indonesia (SCOPI), serta tamu undangan lainnya.
Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang disaksikan secara langsung oleh Menteri BUMN antara BUMN dan Asosiasi dalam rangka mendukung PMO Kopi Nusantara antara lain Perum Perhutani, ID Food, PT Pupuk Indonesia, PTPN III Holdings, dan secara sirkuler dengan BRI, PT Telkom dan Riset Perkebunan Nusantara.
Dalam sambutannya Erick Thohir menyampaikan bahwa dalam membangun ekosistem tidak mungkin terjadi apabila pihak-pihak yang ada masih memiliki egonya masing-masing karena ekosistem makmur dapat terjadi apabila diletakkan di tengah-tengah semua kepentingannya, sehingga tujuan sila ke 5 di dalam Pancasila dapat mensejahterakan semua rakyat Indonesia dapat terwujud.
“Tidak mungkin Negara kita ekonominya terus tumbuh kalau tidak rukun. Tidak mungkin kita dapat menciptakan keseimbangan ekonomi kalau yang kaya makin kaya dan yang miskin semakin miskin apalagi saat pandemi Covid-19, karena itu ekosistem dapat berhasil apabila ada yang kesejahteraan,” jelas Erick.
Erick Thohir menambahkan bahwa alasan BUMN mendorong program tersebut karena 96 % pelaku komoditi kopi adalah petani kopi, berbeda dengan komoditi sawit yang 60 % sudah dilakukan oleh swasta dan petaninya hanya 40 %. Ia juga berharap dukungan dari Pemerintah Daerah, Kementerian Perdagangan, Duta Besar Indonesia untuk Mesir yaitu Lutfi Rauf, Asosiasi kopi seperti SCAI dan SCOPI serta pihak Swasta yang mau menjadi bagian di dalam ekosistem.
“Kita harus bersama-sama dan kita harus rajut yang namanya ekosistem Indonesia untuk kesejahteraan semua rakyat bukan untuk salah satu pihak atau kelompok, sehingga terciptanya keharmonisan dan kerukunan,” terangnya.
Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyampaikan bahwa Perhutani sangat membuka diri untuk melakukan kerjasama dengan pihak manapun sesuai dengan Visi Perhutani yaitu ‘Menjadi Perusahaan Pengelola Hutan Berkelanjutan dan Bermanfaat bagi Masyarakat dan Lingkungan.
“Kami sangat mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ekosistem ini demi kesejahteraan petani kopi, melalui program PMO Kopi Nusantara agar kopi Indonesia semakin mendunia, “ jelas Wahyu seusai penandatanganan MoU, Minggu 30/01.
Wahyu juga menambahkan bahwa kawasan hutan Perum Perhutani yang dijadikan sebagai Pilot Project program PMO Kopi Nusantara oleh Kementerian BUMN melalui ID Food berada di wilayah Garut dan Bandung Selatan (Ciwidey).
Acara dilanjutkan dengan pelepasan ekspor kopi perdana di tahun 2022 sebanyak 130 ton oleh PT PPI yang secara simbolis dilakukan penguncian kontainer dan pelepasan truk oleh Menteri BUMN dan didampingi Direktur PT PPI untuk diberangkatkan menuju Mesir.
Editor: Tokohkita