Rokhmin Dahuri Paparkan Penataan Pengelolaan Kawasan Pesisir Kabupaten Kaur
Kabupaten Kaur memiliki potensi pertanian, perikanan, kehutanan, pariwisata, dan perdagangan yang besar. Kabupaten Kaur juga memiliki pantai yang indah dan wilayah Samudera Hindia untuk ekonomi maritim.
TOKOHKITA. Dalam rangka menjalankan misi ke-11 Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur, yakni “Melakukan Penataan Pengelolaan Kawasan Pesisir”, Kabupaten Kaur melaksanakan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan secara berkelanjutan.
Atas dasar itu, Pemkab Kaut menyelenggarakan Focus Group Discuion (FGD) dengan tema “Optimalisasi Sumberdaya Pesisir Kabupaten Kaur Secara Berkelanjutan dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir dengan menghadirkan salah satu narasumber yakni, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan.
Adapun FGD tersebut digelar di Gedung Serba Guna (GSG) Kabupaten Kaur Selasa (8/2/2022). Sehari sebelumnya, rombongan Kementerian Kelautan dan Perikanan didampingi Bupati Kaur H. Lismidianto, Wakil Bupati Herlian Muchrim, Sekretaris Daerah, Camat Kaur Selatan dan sejumlah Kepala OPD Kabupaten Kaur mengadakan kunjungan ke Kampung Nelayan di Ddesa Sekunyit, Kecamatan Kaur Selatan.
Menurur Rokhmin, berdasarkan analisis SWOT, Kabupaten Kaur memiliki strengths atau kekuatan karena berada di jalur utama Lintas Barat Sumetra yang berbatasan langsung dengan Provinsi Lampung. Kemudian, memiliki potensi pertanian, perikanan, kehutanan, pariwisata, dan perdagangan yang besar. Kabupaten Kaur juga memiliki pantai yang indah dan wilayah Samudera Hindia untuk ekonomi maritim," sebut Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University ini.
Pun dari aspek peluang atawa opportunities, Kabupaten Kaur mengalami pertambahan penduduk dan peningkatan permintaan barang & jasa dari agro-maritim, tren ekonomi hijau dan Industri 4.0, serta semakin terbukanya konektivitas dengan wilayah-wilayah lain.
Meski demikian, Rokhmin bilang, Kabupaten Kaur juga tak luput dari kelemahan (weaknesses) antara lain sebagian besar sektor dan usaha ekonomi masih tradisional, penduduk dan pasar lokal yang kecil, infrastruktur (listrik), konektivitas, dan aksesibilitas sangat terbatas, keterbatasan APBD & akses permodalan, IPM rendah dan kemiskinan, dan iklim investasi serta kemudahan berbisnis yang kurang kondusif.
Adapun aspek yang menjadi ancaman (threats) dan harus mendapat perhatian serius dari pemangku kepentingan di Kabupaten Kaur adalah dampak globalisasi yakni perdagangan bebas dan persaingan yang makin kompetitif, efek negatif pandemi Covid dan Industri 4.0, perubahan iklim, degradasi lingkungan, bencana alam dan kebijakan politik-ekonomi yang belum kondusif.
Dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman tersebut, Rokhmin yang juga Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia ini menyebutkan ada tiga langkah strategis untuk menciptakan produktivitas dan daya saing, sehingga Kabupaten Kaur bisa maju, sejahtera, dan mandiri.
Pertama, menjadi tuan rumah yang baik (be a good host) bagi pelanggan daerah (rakyat, wisatwan, investor, dan talented people). Kedua, memperlakukan pelanggan secara baik (treat your customers/guests properly). Ketiga, membangun sebuah “rumah” yang nyaman bagi pelanggan (building a home sweet home).
Rokmin menambahkan, langkah strategis pertama merupakan upaya untuk menarik dan mengakuisisi pelanggan (customer acquisition). Langkah strategis kedua untuk memuaskan pelanggan (customer satisfaction), dan langkah strategis ketiga untuk mempertahankan pelanggan (customer retention).
Editor: Tokohkita