Rokhmin Dahuri
Ketidakpastian Global Jadi Tantangan Lulusan Perguruan Tinggi di Abad 21
Prof Rohmin menyampaikan orasi ilmiah bertajuk "Lulusan yang Tangguh, Adaptif, dan Beriman-Taqwa: Kunci Sukses Kehidupan di Era Ketidakpastian Global.
TOKOHKITA. Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan – IPB University, menyampaikan Orasi Ilmiah pada Wisuda ke-104 Universitas Negeri Surabaya, Kamis (17/11/2022).
Dalam kesempatan ini, Prof Rohmin menyampaikan orasi ilmiah bertajuk "Lulusan yang Tangguh, Adaptif, dan Beriman-Taqwa: Kunci Sukses Kehidupan di Era Ketidakpastian Global.
'Setelah wisuda ini, saudara-saudar semua harus terus membaca dan belajar tentang IPTEKS baru. Karena, belajar dan menuntut ilmu itu sejatinya harus “dari sejak kita lahir hingga sebelum wafat, long-life education," pesan Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) ini.
Menurut Rokhmin, profil alumni perguruan tinggi (PT) yang dibutuhkan di abad-21 yang penuh dengan ketidakpastian adalah mereka yang memiliki delapan karakter. Pertama adalah kompeten pada bidang IPTEK (PRODI) yang ditempuh selama kuliahnya. Kedua, memiliki kemampuan analisis, sintesis, kritis, kreatif, inovatif, dan problem solving (memecahkan masalah). Ketiga, menguasai dan terampil menggunakan teknologi digital termasuk komputer, HP, dan gadget lainnya.
Keempat, memiliki soft skills seperti dapat memelihara dan memompa motivasi diri, adaptive (cepat belajar dan menyesuaikan diri dengan hal baru), agile (gesit, cekatan), bisa bekerjasama, teamwork, disiplin, entrepreneurship, dan leadership. Kelima, menguasai sedikitnya satu bahasa asing seperti Inggris, Arab, atau Mandarin. Keenam, berakhlak mulia termasuk jujur, amanah, fathonah (cerdas dan visioner), tabligh, berempati, menyayangi sesama makhluk Tuhan YME, sabar, dan bersyukur.
Ketujuh adalah beriman dan taqwa kepada Tuhan YME menurut agama masing-masing. "Lebih dari itu, dia menghormati pemeluk agama lain, dan senang hidup harmonis penuh kedamaian dengan sesama insan, tanpa memandang suku, agama, dan latar belakang primordial lainnya," beber Guru Besar Emiritus Shinhan University, Korea Selatan ini.
Dalam pemaparannya, Rokhmin juga mengulas soal ekonomi digital yang berbasis pada jenis-jenis teknologi yang lahir di era Industry 4.0 (seperti IoT, AI, blockchain, cloud computing, metaverse, big data, drone, robotics, nanotechnology, dan biotechnology) terbukti telah meningkatkan produktivitas, efisiensi, daya saing, kemudahan, dan keberlanjutan (sustainability) perekonomian dunia.
"Maka, negara-bangsa yang tidak menguasai dan menerapkan ekonomi digital bakal tertinggal, dan akan susah menjadi negara maju dan makmur," jelas Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan-RI 2020 – 2024.
Adapun untuk dapat memanfaatkan kehadiran ekonomi digital (Industry 4.0) bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kedaulatan bangsa; maka Indonesia harus malakukan tiga hal. Pertama, penguatan dan pengembangan infrastruktur digital (seperti jaringan satelit, internet, dan 5G) agar seluruh wilayah NKRI terkoneksi secara digital yang cepat dan terpercaya (reliable);
Kedua, mengembangkan SDM (talenta) yang menguasai segenap jenis teknologi Industry 4.0 seperti saya uraikan diatas. Ketiga, kebijkan pemerintah untuk membangun ekosistem Industry 4.0. Rokhmin bilang, apabila ketiga hal fundamental ini tidak dilaksanakan, maka dikhawatirkan banyak generasi muda yang bakal menjadi pengangguran, dan perekonomian Indonesia sulit untuk maju, produktif, efisien, dan berdaya saing.
Editor: Tokohkita