Rokhmin Dahuri
Mendorong Unhas Menjadi a World Class University
Rokhmin pun menjabarkan sejumlah persoalan bangsa Indonesia dan peluang Indonesia menjadi negara maju, adil, makmur dan berdaulat, yakni dengan memanfaatkan potensi kekayaan alam dari sektor kelautan dan perikanan.
TOKOHKITA. Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS mendorong Universitas Hasanuddin (Unhas) dapat meningkatkan kapasitasnya menjadi a World-Class University untuk menghasilkan tiga output Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Demikian diutarakan Rokhmin saat memberikan orasi ilmiah pada kuliah umum di Kampus Unhas, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (9/2/2023). Menurut dia, Unhas harus bisa menjadi a World-Class University agar bisa menghasilkan lulusan SDM unggul, invensi dan inovasi.
"Dan juga bisa melakukan pengabdian kepada masyarakat yang mensejahterakan rakyat serta turut membangun Dunia yang lebihsejahtera, adil, damai, dan berkelanjutan (sustainable),” ujar Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia ini.
Memang, salah satu hal yang dibahas Rokhmin dalam orasi ilmiahnya adalah pemetaan kebutuhan Iptek dan SDM untuk pembangunan blue economy di era Vuca, yakni volatile, uncertain, complex, and ambiguous, termasuk perubahan iklim Global.
Rokhmin pun menjabarkan sejumlah persoalan bangsa Indonesia dan peluang Indonesia menjadi negara maju, adil, makmur dan berdaulat, yakni dengan memanfaatkan potensi kekayaan alam dari sektor kelautan dan perikanan.
Salah satu hal penting yang digarisbawahi adalah peningkatan peran Unhas dalam menghasilkan inovasi Ipteks dan SDM menuju Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dan Indonesia Emas 2045.
Pada kesempatan itu, Rokhmin memberikan gambaran umum perguruan tinggi Indonesia. Pada 2020, ada 4.593 perguruan tinggi, 8,48 juta mahasiswa terdaftar, 29.413 program studi, dan 312.890 dosen.
Dari dua puluh perguruan tinggi terbaik di Indonesia 2020–2022, menurut Kemenristek Dikti/Kemendikbud Ristek, Universitas Hasanuddin menempati no 7 pada tahun 2020, lalu pada tahun 2021 masuk no 14, kemudian pada tahun 2022 masuk nomor 13.
Peringkat Perguruan Tinggi menurut QS World University Rangkings (2022) Unhas pada peringkat 1001–1200. Sementara, peringkat perguruan tinggi menurut QS Asian University Rangkings (2022), Unhas berada di peringkat 351-400.
Rokhmin merekomendasikan untuk Unhas menjadi a World-Class University, antara lain dengan pendirian PRODI baru: (1) INDUSTRY 4.0, (2) SOCIETY 5.0, dan (3) “Ilmu, Teknologi, dan Manajemen Lingkungan” terutama “Science and Technology of Changing Planet”.
Kedua, penambahan Mata Kuliah baru yang wajib diikuti oleh semua PRODI: (1) Teknologi dan Ekonomi Digital (Digitalisasi, IoT, AI, Blockchain, Robotics, Big Data, Cloud Computing, dan Metaverse); (2) Ekonomi Hijau (Green Economy) dan Ekonomi Biru (Blue Economy), dan Ekonomi Pancasila.
Ketiga, Implementasi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) semaksimal dan sebaik mungkin. Keempat, penambahan dan penguatan Dosen dan tenaga non-akademik berkelas dunia.
Kelima, renovasi dan pembangunan baru infrastruktur dan sarana Kampus, seperti Laboratorium yang lengkap, fasilitas gedung dan ruang belajar yang memadai, dukungan fasilitas perpustakaan dan sebagainya.
Keenam, semua komponen Unhas dari mulai dosen, mahasiswa, tenaga non-akademik, dan pimpinan) mesti mengeluarkan kemampuan terbaiknya, dan bekerjasama secara sinergis. Ketujuh, peningkatan kolaborasi Penta Helix: Uhas – pemerintah – industri (swasta) –masyarakat – media masa. Kedelapan, perbaikan tata kelola (governance) UNHAS.
“Kemudian kesembilan, peningkatan anggaran: APBN, APBD, donasi (nasional dan luar negeri), dan lainnya,” sebut Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan 2020 – Sekarang.
Editor: Tokohkita