Cibatu Kondusif, Gebyar Kopi Musik Merdeka Meriah
Gebyar Kopi Musik Merdeka diisi dengan lomba musik kemerdekaan, demo fun brewing dan pembagian 780 kopi susu gula aren, serta temu komunitas komunitas kopi Garut.
TOKOHKITA. Acara Gebyar Kopi Musik Merdeka dalam memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan Indonesia berjalan kondusif dan meriah dari siang hingga usai malam di Taman Kuliner Cibatu, Garut, Jawa Barat, Minggu (27/8/2023).
Kegiatan yang digelar Taman Kuliner Cibatu dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), bersama Pawon Kopi Salarea-unit sosial entrepreneur Yayasan Kelompok Kerja Salarea (Salarea Foundation) dan sejumlah mitra lokal diisi dengan lomba musik kemerdekaan, demo fun brewing dan pembagian 780 kopi susu gula aren, serta temu komunitas komunitas kopi Garut.
Hadir dalam event ini, Sekmat Cibatu Tinlatina Safrinawati, Direktur Taman Kuliner Cibatu Dias Azhari, Owner Pawon Kopi Salarea Dadan M Ramdan, perwakilan Polsek Cibatu, perwakilan Koramil Cibatu, dan Kepala Desa Padasuka, Sholahal Gina.
Selain itu, hadir para petani dan Ketua Kelompok Tani Kopi Dukuh Sadakeling, Kana, pegiat kopi Dukuh Dadang Sajidin, petani kopi Bungarungkup dan Padasuka, serta komunitas barista dari Cibatu, Limbangan, dan Malangbong.
Setelah lewat proses seleksi dan penilaian juri Icenx (Lemons Record), dan Rizal (Paf Sudio) terpilih sebagai juara pertama grup band Desa19, Tatina (juara dua), Lastblood (juara tiga), Reinkarnasi (juara favorit), dan New Project (juara harapan). Sebanyak 15 grup band yang mendaftar dan diseleksi dalam pentas Gebyar Kopi Musik Merdeka dengan bintang tamu Barasat Band. Hadiah juara pertama berupa trophy, sertifikat, dan uang pembinaan diserahkan oleh Sekmat Cibatu.
Pada kesempatan menutup acara, Tinlatina mengapresiasi penyelenggara yang telah mengadakan acara dengan lancar, aman, dan kondusif. "Alhamdulillah, aman, lancar dan kondusif. Terima kasih untuk masyarakat Cibatu, aparat keamanan, dan pihak lainnya yang telah mendukung kelancaran acara, sehingga Gebyar Kopi Musik Merdeka bisa dinimati bersama," paparnya.
Tinlatina berharap, kegiatan seperti ini untuk terus digelar, lantaran ada talenta-talenta muda baik itu bermusik dan tentunya pada komunitas kopi yang sudah nampak membawa citra baik bagi Cibatu. "Masyarakat bisa menikmati kopi Cibatu dari seduhan barista-barista sambil menonton pertunjungan musik yang penuh semangat," akunya. "Kami di pemerintahan Cibatu ingin viral itu karena hal positif, bukan seperti saat karnaval Agustusan lalu yang bikin syok," imbuhnya.
Untuk diketahui pawai karnaval HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Alun-Alun Cibatu pada 16 Agustus berujung rusuh. Ribuan pengunjung dan peserta yang membludak dan berbaur dalam pawai kreativitas budaya di tengah terik matahari memantik adu jotos dan lempar batu antar warga. Tak pelak, korban luka pun harus dilarikan ke Puskesmas. Sejumlah pelaku yang terlibat kericuhan diamankan aparat kepolisian. Sontak, insiden ini pun menghiasai pemberitaan media massa cetak dan elektronik, baik lokal dan nasional.
Owner Pawon Kopi Salarea Dadan M Ramdan juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan Gebyar Kopi Musik Merdeka. "Terimakasih untuk Pemerintah Kecamatan Cibatu, Polsek dan Koramil Cibatu, Taman Kuliner Cibatu, pengisi acara, para petani kopi, komunitas barista, dan Jamkrindo serta mitra lokal yang mendukung terselenggarannya acara ini," sebutnya.
Editor: Tokohkita