Rokhmin Dahuri
Bangun Daya Dukung Wilayah Pesisir dengan Penerapan Bioteknologi Kelautan
Kebijakan dan praktik terkait pembangunan pesisir dalam lima dekade terakhir secara umum tidak berkelanjutan
TOKOHKITA. Secara alamiah, wilayah pesisir yang merupakan wilayah transisi antara ekosistem darat dan laut, telah memainkan peran penting bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan dan peradaban manusia sejak zaman dahulu.
Demikian diutarakan Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, Professor at the Faculty of Fisheries and Marine Sciences - IPB University dalam 4th ICMMBT International Conference “Good Practice and Innovations Towards Blue Economy” di Grand Inna Kuta, Bali, Rabu (13/9/2023). "Sekitar 72% permukaan bumi ditutupi oleh lautan. Meskipun hanya 8?ri permukaan bumi, wilayah pesisir menyediakan sekitar 45?ri total sumber daya alam dan jasa lingkungan yang tersedia di Bumi," ujarnya.
Rokhmin menjelaskan, secara global, karena kesuburan tanahnya, wilayah pesisir merupakan gudang makanan utama dunia (FAO, 2000). Lebih dari 60% populasi global tinggal dalam jarak 50 km dari pantai (FAO, 2014). Sekitar 65% kota-kota besar di dunia terletak di wilayah pesisir. Lebih dari tiga miliar orang (40% populasi dunia) bergantung pada sumber daya laut dan pesisir untuk mata pencaharian mereka (PBB, 2014).
"90?ri total komoditas dan produk yang diperdagangkan secara global diangkut melalui lautan, lautan, dan wilayah pesisir; dan 40?ri total perdagangan global dilakukan melalui Jalur Laut Indonesia," terang Adviser to the Minister of Maritime Affairs and Fisheries RI 2020-2024
Menurut Rokhmin, pesisir dan lautan memainkan peran penting dalam sistem pendukung kehidupan di Planet Bumi kita termasuk siklus hidrologi, siklus nutrisi, penyerap karbon, dan asimilasi (netralisasi) berbagai limbah. Populasi dunia yang terus meningkat dan pendapatannya (daya beli), telah meningkatkan permintaan manusia terhadap makanan, pakaian, produk farmasi, mineral, energi, dan sumber daya alam lainnya (komoditas) serta jasa lingkungan termasuk perumahan dan tempat tinggal, tujuan wisata, siklus hidrologi, dan penyerapan karbon.
Sementara itu, sumber daya alam dan jasa lingkungan di darat (ekosistem terestrial) semakin berkurang atau semakin sulit dimanfaatkan dan dikembangkan. Karena sekitar 72% planet bumi kita ditutupi oleh lautan dan samudera yang diberkahi dengan potensi besar dari berbagai sumber daya alam dan jasa lingkungan ? maka pesisir, laut, dan samudera menawarkan potensi besar untuk memenuhi kebutuhan manusia akan sumber daya alam dan sumber daya alam yang semakin meningkat. pelayanan lingkungan.
Rokhmin juga mengungkapkan, sejak zaman kuno, wilayah pesisir di dunia telah memainkan fungsi dan peran yang penting dan signifikan bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan dan peradaban manusia. Sejalan dengan bertambahnya populasi manusia, dan fakta bahwa sumber daya alam dan jasa lingkungan di darat semakin menurun atau sulit untuk dikembangkan; maka fungsi dan peran wilayah pesisir dunia akan semakin penting di masa depan.
Sayangnya, kebijakan dan praktik terkait pembangunan pesisir dalam lima dekade terakhir secara umum tidak berkelanjutan. "Hal ini tercermin dari tingginya angka pengangguran dan kemiskinan di kawasan pesisir," papar Presiden Masyarakat Akuakultur Indonesia ini.
Di sisi lain, meningkatnya pencemaran laut, hilangnya keanekaragaman hayati, rusaknya ekosistem pesisir, dan degradasi lingkungan lainnya; yang di beberapa wilayah pesisir telah mencapai tingkat yang mengancam kelestarian kapasitas suatu wilayah pesisir. Dampak negatif degradasi lingkungan diperparah oleh Perubahan Iklim Global.
Atas dasar itu, bioteknologi kelautan yang terencana, implementasi, dan MONEV dikombinasikan dengan teknologi tercanggih lainnya (Industri 4.0) telah menghasilkan peningkatan produksi, produktivitas, efisiensi, daya saing, dan keberlanjutan komoditas pesisir (sumber daya alam) yang signifikan, tambah- nilai produk, dan jasa lingkungan.
"Dengan kata lain, penerapan bioteknologi kelautan dan teknologi Industri 4.0 lainnya dapat meningkatkan volume produksi sumber daya alam dan produk bernilai tambah serta daya dukung wilayah pesisir," jelas Rokhmin.
Sementara itu, Rokhmin menambahkan, penerapan ICM yang tepat dan berkelanjutan menjamin keberlanjutan ekosistem pesisir dalam menyediakan sumber daya alam dan sumber daya lingkungan, serta menjamin distribusi kekayaan dan peran sosial yang adil (just) di antara masyarakat. "Sehingga, pembangunan pesisir berkelanjutan dapat terwujud," imbuhnya.
Editor: Tokohkita