Social Commerce Bisa Dukung Penjualan UKM, Ini Tiga Alasannya
- Beranda /
- Kabar /
- Gaya Hidup /
- Jumat, 9 Februari 2024 - 08:57 WIB
Perusahaan jasa pengiriman berbasis teknologi, Ninja Xpress meluncurkan hasil riset Suara UKM Negeri Vol 4 yang membahas tentang “Seluk Beluk Social Commerce di Indonesia”.
TOKOHKITA. Usaha Kecil Menengah (UKM) perlu mengetahui pentingnya pemanfaatan social commerce untuk menjangkau target market dan meningkatkan penjualan. Istilah social commerce merupakan platform yang dimulai dari unsur sosial dan digunakan untuk mengembangkan basis pengguna sehingga dapat dimonetisasi untuk berjualan.
Perusahaan jasa pengiriman berbasis teknologi, Ninja Xpress meluncurkan hasil riset Suara UKM Negeri Vol 4 yang membahas tentang “Seluk Beluk Social Commerce di Indonesia”.
Chief Marketing Officer Ninja Xpress Andi Djoewarsa mengatakan, pelaku UKM tidak lagi disarankan untuk bergantung kepada salah satu platform belanja atau transaksi online. Baca juga: Over-Consumption: Efek Social-Commerce yang Terabaikan Strategi multi- platform dapat meminimalisir dampak bisnis apabila salah satu platform sedang menghadapi isu tertentu.
"Untuk itu kami juga mendorong pelaku UKM untuk terus mengembangkan potensi bisnisnya dengan mengembangkan situs online UKM-nya masing-masing dan memaksimalkan pemanfaatan social commerce untuk meningkatkan pendapatan,” kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (9/2/2024).
Lantas apa yang membuat kehadiran social commerce penting untuk pelaku UMKM? Berikut ini adalah 3 alasan pentingnya social commerce dalam mendukung peningkatan penjualan UMKM.
1. Social commerce memiliki audience yang lebih luas dari marketplace Sebanyak 48 persen penjual sepakat social commerce menyediakan lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan. Karakteristik platform social commerce adalah unsur sosial, seperti dampak dari banyaknya pengikut dan konten buatan UKM, yang dimanfaatkan untuk membangun database dari konsumen.
Oleh karena itu, UKM mengatakan ada lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan. Sementara itu, marketplace perlu membayar lebih untuk membangun basis penggunanya. Biaya pemasaran yang besar untuk mendatangkan konsumen ini kemudian dibebankan kepada UKM yang berjualan di platform tersebut.
2. Social commerce mempermudah UKM menemukan target audience mereka dengan konten yang relevan Sebanyak 37 persen penjualn mengatakan, social commerce membuka peluang mereka untuk lebih mudah untuk dikenal oleh target audiens yang relevan. Ketika sebagian besar orang mengunjungi platform media sosial, biasanya mereka ingin mencari hiburan.
Hal ini menciptakan peluang untuk penjual dalam membuat konten yang kreatif dan relevan dengan brand untuk menarik perhatian pembeli dan dompet mereka. Baca juga: Lagi, Kemenkop-UKM Wanti-wanti Tiktok Shop soal Regulasi
3. Social commerce membantu melakukan diversifikasi sehingga dapat menjangkau lebih banyak pembeli Sebanyak 34 persen penjual perlu mendiversifikasi kanal penjualan untuk menargetkan audiens yang lebih beragam. Menurut database Ninja Xpress tentang penjual social commerce di Asia Tenggara, 9 dari 10 orang mendirikan toko di marketplace atau menjalankan brand.com mereka.
Hal ini menunjukkan, dengan memanfaatkan berbagai platform untuk promosi produk dan juga penjualan, para pelaku UKM sebenarnya telah mulai memanfaatkan platform social commerce dalam mendukung transaksi jual beli mereka. Demikian adalah 3 alasan social commerce penting dalam mendukung peningkatan penjualan UMKM.
Editor: Tokohkita